Tritunggal Mahakudus merupakan misteri iman, inti iman kita maka umat Paroki Santo Yoseph Palembang merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus dengan penuh syukur, pada hari Sabtu-Minggu, 25-26 Mei 2024 dan Vikjen Keuskupan Agung Palembang, RD. Yohanes Kristianto memimpin Perayaan Hari Raya Tritunggal Mahakudus, Minggu 26 Mei 2024 pukul 08.30 Wib.
Dalam homilinya Romo Kris menyatakan bagi kita ungkapan Tritunggal Mahakudus/Trinitas bukan materi pengetahuan tetapi materi iman dan kalau sudah berbicara tentang iman, maka kita ingin sampai pada sebuah penghayatan. Kita menghayati Allah Yang Esa ialah Allah yang Maha Kuasa, Allah Yang Tunggal, Allah Yang Maha Pencipta yang mempunyai firman dan sabda. FirmanNya itu hadir di dalam sejarah manusia, dalam rupa manusia yang dilahirkan dari Santa Perawan Maria, itulah Sang Putra, itulah Yesus Kristus sendiri, menjadi Sang Mesias, menjadi penyelamat, menjadi sang penebus, menjadi pemulih, menjadi juru selamat, pemulih yang membebaskan dan memulihkan manusia. Ia hadir dalam sejarah dan seluruh keprihatinan manusia di dunia ini dan membawa manusia kepada jalan keselamatan.
Kita yakin dan mengimani bahwa Allah Putra adalah Allah yang hadir dalam sejarah manusia yang menyelami dinamika hidup manusia yang ada di dunia ini dengan segala keprihatinannya, tapi Dia mengarahkan dan mengangkat kita semua ke arah keselamatan kekal. Setelah Yesus naik ke surga maka apa yang dijanjikannya Roh Kudus akan turun dan itulah Roh Allah sendiri/Roh Illahi yang hadir ke dunia ini menyemangati, menghidupi, menjadi nafas iman kita dan menjadi nafas Gereja. Allah Roh Kudus adalah Allah yang menyertai manusia sampai kekal, tidak ada kurang waktu lagi yang melampaui sejarah di dunia ini, Dia hadir untuk membawa manusia kepada kehidupan kekal.
Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah satu kesatuan tubuh yang membuat sejarah sejak dari mula sampai dengan kekal, maka kita ingin merayakan secara istimewa dengan penuh rasa syukur karena kita sebagai manusia dimasukkan, kita dimungkinkan sebagai anak-anak Allah sendiri dan menjadi bagian dari keluarga Allah. Tritunggal Mahakudus mungkinkan kita memiliki cita-cita rohani, yaitu : kemuliaan kekal dan keselamatan kekal , karena itu secara praksis kita diajak untuk menghayati Tritunggal Mahakudus terus hadir di dalam kehidupan kita.
Karya keselamatan Allah itu hadir di dalam kehidupan kita, setiap kali kita mengungkapkannya lewat tanda salib : Bapa, Putera dan Roh Kudus, tanda yang sangat istimewa, tanda yang sangat luhur, tanda yang mengungkapkan isi dan inti dari iman kita. Disamping itu ketika kita menghayati kehadiran misteri Tritunggal Mahakudus di dalam diri kita, memungkinkan kita diangkat sebagai anak-anak Allah, tapi ada sisi lain yang tidak pernah boleh kita lupakan dan tidak boleh kita abaikan, kalau kita sudah diberi meterai rohani, kalau kita sudah diberi anugerah sebagai keluarga Allah, yaitu : misioner.
Setiap orang yang sudah ditandai dengan karya keselamatan, sudah ditandai dengan misteri Tritunggal Mahakudus, ikut ambil bagian mewartakan isi dan inti dari persatuan Tritunggal Mahakudus ialah : kasih, sebagaimana yang juga diajarkan oleh Yesus, sebagai perintah yang utama dan pertama. Setiap orang yang sudah ditandai dengan meterai rohani itu diutus untuk menjalankan perintah Yesus sendiri mengasihi Allah dan mengasihi sesama, jadi meletakkan di dalam diri kita masing-masing tugas misioner, tugas bersaksi, tugas untuk mewartakan kabar gembira dimanapun kita berada, tugas itu melekat di dalam diri kita semua tanpa pandang dulu.