Menjelang pelantikan Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Yoseph Palembang periode 2024-2027, Minggu 26 Mei 2024, para Pengurus DPP mendapatkan pembekalan selama 2 (dua) hari, Sabtu-Minggu 25-26 Mei 2024 di Gedung Aula Pastoran untuk mendapatkan penyegaran tentang : spiritualitas pelayanan, organisasi DPP dan harta benda gereja. Narasumber dari Keuskupan Agung Palembang yang memberikan materi yaitu : RD. Agustinus Giman (Spiritualitas DPP), Romo Alex Pambudi, SCJ (Pedoman DPP) dan RD. Emanuel Bello (Harta Benda Gereja). Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 90 anggota DPP dan Vikjen Keuskupan Agung Palembang, RD. Yohanes Kristianto.
Romo Kris dalam pembukaannya mengatakan tidak sedikit wajah-wajah baru, orang-orang muda, generasi-generasi baru yang menguatkan Dewan Pastoral Paroki Santo Yoseph Palembang ini dan proses pemilihan mudah-mudahan bukan proses yang sangat berat. Karena tidak terlalu mudah untuk mengatakan, ya oke siap, tapi kehadiran Anda sekalian pada sore hari ini sudah menjadi sebuah penegasan, saya siap untuk mendapatkan jabatan pelayanan, sesuatu yang luar biasa merupakan bagian dari panggilan kita, orang yang praktis dan yang siap sedia untuk melayani.
Dalam pembekalan ini kita diajak untuk menyegarkan kembali spiritualitas pelayanan, kesadaran kita akan panggilan untuk melayani, itu bagian dari pilihan wajib orang-orang yang dibaptis, orang yang sudah diberi rahmat istimewa, salah satu konsekuensinya adalah siap untuk diutus, siap untuk melayani.
Memanagemen Paroki besar itu tidak mudah tapi syukur bahwa kita punya panduan dan yang harus dilakukan adalah menerjemahkan arah dasar Keuskupan. Kita adalah bagian dari Keuskupan Agung Palembang jadi panduan gerak kita adalah arah dasar keuskupan Agung Palembang denganengan rencana strategis, tapi juga dengan bahan-bahan yang ada fokus perhatian setiap tahunnya. Keuskupan Agung Palembang punya buku panduan yang berlaku untuk semua Paroki dan diterjemahkan sesuai dengan konteks serta situasinya.
Mengelola Paroki sesuai dengan pengorganisasian yang ada jobdesnya sudah sangat jelas dan tidak tumpang tindih satu dengan yang lain. Paroki memang lembaga rohani, tapi juga ada sisi pengorganisasiannya, ada jobdesnya, ada strukturnya, ada pengurusnya. Secara struktural jelas yang ketua umumnya adalah Pastor Paroki dan Dewan Harian. Dewan harian memang motor penggerak utamanya tapi perangkatnya ada banyak, ada Dewan Inti dan sebagainya, kita semua yang ada disini sudah memegang mandat masing-masing. Paroki juga mengelola harta benda, mengelola keuangan, mengelola aset dan sebagainya dan nanti menjadi bagian yang utuh dari pengelolaan Keuskumpaan, sehingga data itu harus ada di setiap Paroki
Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, RD. Hyginus Gono Pratowo dalam sambutannya menekankan tentang tanggung jawab sebagai anggota kerajaan Allah. Terima kasih kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudari, para Suster dan Frater yang memberikan diri untuk pelayanan sebagai Dewan Pastoral Paroki Santo Yoseph Palembang. Kita berjalan bersama sesuai dengan visi-misi Keuskupan Agung Palembang yang kita terjemahkan dalam Gereja Paroki kita menjadi saudara. Menjadi saudara-saudari berarti kita berani, berusaha bagaimana kita sungguh mau melayani saudara-saudari yang ada di Paroki ini.
Romo Vikjen, Romo Giman, Romo Alex dan Romo Eman dalam pembekalan ini akan membagikan pengalaman dan juga pengetahuan untuk kita semua. Semuanya diberikan supaya kita menjadi pelayan yang profesional, menjadi pelayan yang murah hati, menjadi pelayan yang sungguh-sungguh mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh umat Allah. Karena disinilah kita dipanggil sebagai pelayan dan juga sebagai hamba yang melakukan pekerjaan karena Tuhan yang menghendaki.
Sementara itu Romo Kris dalam pesannya di akhir pembekalan mengharapkan agar Paroki Santo Yoseph Palembang salah satu Paroki yang besar bisa menjadi tolok ukur dari Paroki lain apalagi berada di pusat Provinsi Sumatera Selatan. Paling tidak bisa menjadi tolok ulur tentang sistem pengelolaan harta benda, pengelolaan organisasi, pengelolaan Pastoralnya, berbasis data, termasuk juga teknologinya. Paroki ini tidak berdiri sendiri bersama dengan tiga paroki besar lainnya dan kuasi paroki, kita berkolaborasi.