Kondisi dunia saat ini dihadapkan pada tantangan yang berbeda, sering disebut disrupsi teknologi (disraptive technology), masa dimana inovasi teknologi dapat merubah secara radikal terhadap aktivitas manusia. Semua ini sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang murah berkembang secara eksponensial. Untuk melihat perkembangan ini, maka ISKA DPC Kota Palembang mengadakan seminar dengan tema : Inklusivitas Cendekiawan Katolik Indonesia di Era Disrupsi Teknologi, Sabtu 15 Juni 2024 di Aula Pastoran Santo Yoseph Palembang.
Narasumber pada kegiatan ini yaitu : Dr. Antonius Singgih Setiawan, SE, M.Si (Rektor Universitas Katolik Musi Charitas Palembang/UKMC), Dr. Johanes Petrus, S.Kom, M.TI (Rektor Universitas Multi Data/MDP Palembang) dan Benedictus Effendi, ST, MT (Rektor Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech).
Dr. Antonius Singgih Setiawan, SE, M.Si (Rektor Universitas Katolik Musi Charitas Palembang/UKMC) melalui topiknya : Mewujudkan Inklusivitas dalam Proses Kaderisasi Cendikiawan Katolik. Singgih mengatakan krisis kaderisasi cendikiawan dan juga aktivis Katolik saat ini menjadi pekerjaan rumah. Maka hendaklah dalam perwujudan kegiatan kerasulan awam dilakukan tidak secara individu saja melainkan dalam sebuah persekutuan. Inklusivitas berarti mengakui dan menghargai perbedaan individu, dan memastikan bahwa setiap orang merasa diterima dan dihormati tanpa memandang latar belakang mereka.
Sementara itu Perkembangan Eksponensial Teknologi (AI) dan Dampaknya dalam Kehidupan Manusia Saat ini, menjadi sorotan dari Dr. Johanes Petrus, S.Kom, M.TI (Rektor Universitas Multi Data/MDP Palembang), era disrupsi teknologi, dimana perkembangan radikal teknologi yang dapat merubah banyak aspek kehidupan manusia. Saat ini perkembangan teknologi berlangsung secara eksponensial yang bisa dikatakan berlangsung dengan sangat cepat, bisa berdampak positif dan negatif.
Selain itu Benedictus Effendi, ST, MT (Rektor Institut Teknologi dan Bisnis PalComTech} menyampaikan tema seminar : Teknologi (AI) dan Misi Kerasulan Awam dari Perspektif Cendikiawan Katolik, bahwa teknologi seperti teknologi artificial intelligence dan lainnya saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Bahkan untuk kegiatan rohani, seseorang dapat menggunakan teknologi untuk memaknai Kitab Suci.
Misi kerasulan bukan hanya menjadi tugas kaum tertabis, namun juga kita sebagai kaum awam yang pada hakekatnya adalah bagaimana kita mewartakan karya keselamatan Yesus Kristus dimanapun kita berada dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Kita sebagai kaum awam memandang perkembangan teknologi dan juga keterkaitanya dengan pewartaan kabar keselamatan di tengah-tengah manusia.
Seminar diikuti oleh utusan WKRI, PMKRI, Pemuda Katolik, Dosen, Kepala Sekolah, Guru dari institusi pendidikan Katolik Palembang, anggota DPP Santo Yoseph Palembang dan tokoh/cendekiawan Katolik Kota Palembang dan lain-lain. Tampak hadir juga Luky Agung Yusgiantoro (Ketua Presidium ISKA), Vandrico W Stanley Dale (Anggota Departemen Sosial Kemasyarakatan dan Pertahanan Keamaan PP ISKA), Yoseph Handoko (Ketua DPD ISKA Provinsi Sumatera Selatan), Laurentius Parwanto (ketua DPC ISKA Kabupaten OKU Sumsel), Marcia Iswanto (Ketua DPC ISKA Kabupaten OKI Sumsel, Bimas Katolik Kemenag Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang.