RUANG KATEKESE

September 13, 2024
RUANG KATEKESE

PANORAMA KITAB SUCI
BAGIAN 1, WAHYU ALLAH DAN INSPIRASI/ILHAM ILAHI

Kata “Al” sebagai artikel berarti “Sang”. Kata “Al: Sang” mengandung muatan “luhur, unggul”. Sedangkan kata “Kitab” bisa diartikan “Buku”. Maka secara etimologis Alkitab dapat diartikan sebagai buku yang unggul atau buku yang luhur. Di mana letak keunggulan atau keluhuran Alkitab?
Keunggulannya bukan terletak pada materinya (jenis kertas, jenis tulisan,
warna); tetapi pada isinya. Isinya tentang apa? Isinya tentang KESAKSIAN. Lalu, kesaksian tentang apa? KESAKSIAN tentang IMAN. Patut dipahami bhwa kitab suci bukanlah buku sejarah meski di dlamnya termuat data sejarah. Kitab suci adalah buku iman, iman akan Allah yang mewahyukan/menyingkapkan diri dalam sejarah keselamatan.
Mengapa kitab suci dikatakan sebagai sabda Allah? dan bagaimana memahami bahwa KS berasal dari Allah? berasal dari Allah bukan kita pahami tiba-tiba jatuh dari langit atau Allah mendektekan lalu seseorang menulis.?Dalam hal ini, Allah diakui sebagai pengarang, tetapi dalam mengarang Kitab suci itu, Allah memilih orang-orang tertentu yang
dengan kecakapan dan kemampuan mereka, Allah berkarya dalam dan
melalui mereka yakni melalui karunia pendampingan Roh Kudus . Ini
semua untuk mengenal Allah, mau mengungkapkan wahyu Allah. hanya
caranya yang berbeda untuk bisa dimengerti. Misalnya, Mateus, menulis
untuk orang Yahudi, lain caranya dengan Yohanes, menulis untuk orang
Yunani, tetapi semuanya mengarah pada siapa Allah supaya dapat dipahami. Untuk itu, Allah adalah “sumber satu-satunya” (pengarang) seluruh isi Kitab suci, sehingga semua pengarang Kitab suci berkaitan dengan wahyu dan Inspirasi Allah. Allah sebagai pengarang, tetapi bukan mendektekan, tetapi dia menginspirasikan/mengilhamkan, maka para pengarang (manusia) hanya pada bidang sastra, bukan isinya. Merekalah yang mengumpulkan bahan dari peninggalan orang-orang jaman dulu
(dokumen-dokumen, fragmen-fragmen, perkamen-perkamen, manuskripmanuskrip), lalu melestarikan dan mewariskan, baru kemudian dituliskan.

Kesimpulan : Inspirasi perlu agar apa yang diwahyukan (pewartaan) itu
sungguh-sungguh benar, dan agar semakin mengenal pewahyuan Allah
untuk diwartakan kepada semua manusia. Maka satu-satunya agama
Wahyu didunia ini hanyalah agama Katolik. Agama Islam bukanlah agama
wahyu sebagaimana dipahami oleh orang katolik. Agama Katolik sungguh
berasal dari Penyataan diri Allah, Allah yang menyatakan diri-Nya, Allah
yang mendekati – mencari manusia, sedangkan agama Islam adalah
agama manusia, manusia yang mencari Allah. Ingat tentang Al-Quran, Allah mendekte, dan Mohamad mendengar (karena ia tidak dapat
menulis), maka ia menyuruh istrinya menulis.

Alkitab disebut juga Kitab Suci, Mengapa disebut SUCI?? (di mana ke-suciannya??)
Ada 2 alasan;

  1. Berkaitan dengan keberadaan Allah.
    Allah itu suci adanya, maka sabda-Nya pun suci, maka buku
    yang berisi tentang kesaksian iman akan Allah disebut Kitab
    Suci.
  2. Kaitan dengan fungsinya ( kegunaan untuk manusia )
    Fungsi dari buku ini bisa menyucikan manusia ( isinya
    menjadikan manusia bermoral, baik, benar, baik dalam berlaku
    dan bersikap). Maka, manusia yang bermoral menyerupai Allah,
    baik adanya, benar adanya, dst. Karena Allah itu suci, maka
    disebut kitab suci. Kitab Suci kita; KSPL & KSPB (kitab suci perjanjian Lama dan Baru) Mengapa kita menyebut perjanjian? Perjanjian umumnya ada timbal balik “dialog” dan ikatannya sangat kuat.
    Mengapa disebut Kitab Suci Perjanjian Lama (KSPL) dan Kitab Suci
    Perjanjian Baru (KSPB)?
  • Istilah Perjanjian Lama pertama kali di pakai oleh PAULUS ( 2 Kor 3:14).
    Ini pada waktu Gereja perdana, masalahnya mengapa disebut PL & PB??
     Berkaitan dengan asal – PL berasal dari bangsa Israel, PB
    bersal dari Gereja perdana ( orang- orang yang percaya pada Yesus)
     Berkaitan dengan isinya – PL terbatas pada satu bangsa yakni
    Israel, PB untuk semua orang yang percaya. Bersambung……

Serba-serbi, SIAPA ITU MALAIKAT?

Tuhan menciptakan segala yang ada dari yang tidak ada dengan keMahaKuasaan-Nya dan Kasih-Nya untuk Ciptaan-Nya. Ia menjadikan
segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Semua
makhluk hidup di bumi yang bergerak yang diciptakan oleh Tuhan
mempunyai ‘jiwa’, yang merupakan intisari dari tubuh ragawi mereka. Oleh karena itu tubuh menjadi musnah jika jiwa sudah tidak tinggal lagi di
dalamnya. Tuhan juga menciptakan para malaikat. Mereka adalah makhluk rohani, artinya mereka tidak memiliki tubuh ragawi: tidak memiliki daging atau darah. Malaikat tidak dilahirkan, tetapi diciptakan Allah. Karena tidak
memiliki tubuh, maka mereka tidak menjadi tua dan mati. Malaikat memiliki kehendak dan budi. Sama seperti kita, para malaikat juga menerima rahmat dan kasih Tuhan. Tetapi, karena malaikat tidak mempunyai tubuh ragawi dan tidak tumbuh dan berkembang, tanggapan
mereka atas kasih Tuhan juga tidak memerlukan waktu dan refleksi agar
dapat tumbuh dan berkembang. Bagi mereka, keputusan untuk mengikuti
Tuhan dan mentaati-Nya ditetapkan satu kali untuk selamanya.

Tuhan amat mengasihi manusia dan Ia memberikan kepada manusia
sekaligus jiwa dan roh! Sama seperti para malaikat, kita juga mempunyai
kebebasan untuk mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya. Tetapi karena kita
memiliki tubuh ragawi, kita tumbuh dan berkembang; kita belajar
sementara kita tumbuh dewasa. Oleh karena itu kita juga bertumbuh setiap
hari dalam menentukan pilihan untuk mencintai dan melayani Tuhan.
Malaikat diciptakan Tuhan untuk menjadi utusan-Nya. Kata ‘Malaikat’
berasal dari kata MALACH, yaitu bahasa Ibrani yang berarti utusan. Dalam
bahasa Inggris kita menyebutnya ‘Angel’ yang diambil dari kata ANGELOS,
bahasa Yunani yang juga berarti utusan. Sesuai dengan namanya, para
malaikat bertugas membawa pesan dan misi dari Tuhan. Tuhan mengutus
para malaikat untuk menyatakan kehendak-Nya, untuk membimbing,
mengajar, menegur serta menghibur umat-Nya. Kita dapat menemukan
dalam Kitab Suci bagaimana para malaikat tampil sebagai utusan Tuhan,
mulai dari Kitab Kejadian dan sepanjang sejarah bangsa pilihan Tuhan.
Dalam Perjanjian Baru, kita juga mengenal para malaikat lewat ajaranajaran Yesus sendiri. Ada malaikat yang baik yang mengikuti dan mentaati Tuhan. Ada juga malaikat yang karena kesombongannya menolak untuk taat kepada perintah Tuhan. Mereka ingin menggunakan kekuatannya untuk kepentingan mereka sendiri. Para malaikat yang memberontak ini kita sebut setan atau iblis. Raja para iblis ialah Lucifer. Kesombongan setan menciptakan neraka. Di neraka tidak ada Tuhan dan dengan demikian untuk selamanya tidak ada harapan untuk memperoleh keselamatan. Kita tidak tahu seperti apa para malaikat itu ketika mereka berada disekeliling Tahta Allah. Atau bahkan apakah mereka punya penampilan, mengingat mereka adalah makhluk rohani. Penampilan mereka di bumi tentulah amat menggentarkan dan menakjubkan. Banyak kali disebutkan dalam Kitab Suci bahwa kata-kata pertama mereka adalah “Jangan takut.” “Kalian harus tahu bahwa kata `malaikat’ lebih mengacu pada jabatan, bukan kodrat. Makhluk surgawi ini selalu berupa roh. Mereka hanya dapat disebut malaikat jika mereka menyampaikan pesan. Para malaikat yang menyampaikan pesan-pesan yang tahap kepentingannya tidak terlalu tinggi disebut malaikat; dan mereka yang menyampaikan pesan-pesan yang sungguh amat penting kita sebut malaikat agung.” ~ homili Paus Santo Gregorius Agung
Bersambung….

Leave a Reply


7 + 3 =