Petugas Liturgi Sabtu-Minggu Tgl. 26 – 27 April 2025

April 23, 2025
Petugas Liturgi Sabtu-Minggu Tgl. 26 – 27 April 2025

Sabtu Sore
17.30 : Koor : Kerahiman Ilahi Organis : Melisa
Tata Laksana : PMKRI

Minggu Misa I
06.30 : Koor : Lingkungan Santo Antonius Organis : Supri
Tata Laksana : Lingkungan Santo Theodorus

Minggu Misa II
08.30 : Koor : Kerahiman Ilahi Organis : Melisa
Tata Laksana : Lingkungan Santa Maria Ratu Rosario

Minggu Misa III
17.00 : Koor : Wilayah VI Organis : Sutris
Tata Laksana : Lingkungan Santo Petrus

Saran Lagu : PS 517, 519 (bait 6-10), 524, 525, 531, 955

Penanggalan Liturgi Minggu Ini

Minggu 20 April 2025 : Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan (P) Kis.
10:34a,37-43; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9, Sore.Luk. 24:13-35
Senin 21 April 2025 : Hari Senin Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 2:14,22-32; Mzm.16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15
Selasa 22 April 2025 : Hari Selasa Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 2:36-41; Mzm.
33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18
Rabu 23 April 2025 : Hari Rabu Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 3:1-10; Mzm.
105:1-2,3-4,6-7,8-9; Luk. 24:13-35
Kamis 24 April 2025 : Hari Kamis Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 3:11-26; Mzm.8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48
Jumat 25 April 2025 : Hari Jumat Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 4:1-12; Mzm.
118:1-2,4,22-24,25-27a; Yoh. 21:1-14
Sabtu 26 April 2025 : Hari Sabtu Dalam Oktaf Paskah (P) Kis. 4:13-21; Mzm.
118:1,14-15,16ab-18,19-21; Mrk. 16:9-15
Minggu 27 April 2025 : Hari Minggu Paskah II, Minggu Kerahiman Ilahi (P) Kis.5:12-16; Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a; Why. 1:9-11a,12-13,17,1; Yoh. 20:19-31

RENUNGAN (Luk. 24:13-35) “Ketika Hati Kita Berkobar di Jalan Emaus”

Dalam kisah Injil hari ini, dua murid sedang berjalan ke sebuah desa
bernama Emaus. Mereka berbincang-bincang tentang peristiwa wafatnya
Yesus, sambil membawa kesedihan dan kekecewaan dalam hati. Mereka
merasa harapan mereka pupus karena Sang Guru yang mereka ikuti, yang
mereka harapkan akan membebaskan Israel, kini telah mati. Hati mereka
menjadi gelap oleh rasa kecewa. Namun, justru dalam kegelapan itulah Yesus yang telah bangkit datang dan berjalan bersama mereka, walaupun mereka tidak mengenali-Nya. Yesus menyertai langkah mereka, mendengarkan keluh kesah mereka dengan sabar, dan perlahan-lahan membuka pikiran mereka melalui penjelasan Kitab Suci. Inilah cara Yesus mengubah kegelapan menjadi terang. Ia tidak memaksa mereka untuk langsung percaya, tetapi menyertai mereka dengan kasih yang lembut dan sabar. Ketika mereka mengundang-Nya untuk tinggal bersama mereka, Yesus pun duduk bersama mereka dan memecahkan roti. Pada saat itulah mata mereka terbuka, dan mereka mengenali bahwa yang berjalan bersama mereka selama ini adalah Yesus sendiri yang telah bangkit.

Sabda Tuhan ini mengingatkan kita bahwa Yesus yang bangkit tidak hanya hadir dalam kejadian-kejadian besar atau mukjizat yang mencolok. Ia
hadir dalam percakapan sehari-hari, dalam keheningan hati yang terbuka, dan terutama dalam Ekaristi. Seperti dua murid di Emaus, kita pun seringkali tidak sadar bahwa Tuhan sedang berjalan bersama kita, khususnya di saat-saat sulit dalam hidup. Kita hanya perlu membuka hati, mendengarkan firman-Nya dan mengundang-Nya tinggal bersama kita.
Pada akhirnya, perjumpaan dengan Kristus yang bangkit mengubah
arah hidup para murid. Dari orang yang sedih dan melarikan diri dari
Yerusalem, mereka menjadi saksi yang penuh sukacita dan segera kembali
untuk memberitakan kabar kebangkitan. Demikian pula kita dipanggil untuk menjadi saksi kebangkitan dalam hidup kita sehari-hari. Kita bukan hanya merayakan Paskah sebagai peristiwa masa lalu, tetapi sebagai kenyataan hidup yang harus kita wartakan: bahwa Yesus hidup, dan Ia terus menyertai langkah-langkah kita.

Leave a Reply


4 + 2 =