RUANG KATEKESE

October 1, 2024
RUANG KATEKESE

Perbedaan Bulan Maria dan Bulan Rosario

Pada bulan Oktober ini, umat Katolik memperingati bulan Rosario. Waktu di mana kita memiliki rutinitas berdoa Rosario kepada Bunda Maria setiap hari, baik dalam lingkup pribadi, keluarga kecil, ataupun komunitas besar. Lantas, apa perbedaannya dengan bulan Maria yang diperingati setiap bulan Mei? Pada bulan Mei tersebut, umat Katolik juga memiliki rutinitas yang sama, yaitu berdoa Rosario.

Sejarah Bulan Mei sebagai Bulan Maria

Bulan Mei yang diperingati pula sebagai bulan Maria berawal dari tradisi suci yang berkembang di negara empat musim. Bulan Mei, masyarakat di negara tersebut menyambut musim semi di mana bunga-bunga bermekaran. Jadi, bulan Mei sering dianggap sebagai awal sebuah kehidupan. Bagi umat Katolik, Bunda Maria adalah “hawa baru” yang merupakan ibu dari semua yang hidup. Karena itu, hal ini menjadi tradisi umat Katolik bahwa bulan Mei adalah bulan dimulainya sebuah kehidupan yang baru.

Tradisi ini diperkenalkan pada akhir abad ke-13, kemudian dimulai oleh imam Jesuit pada tahun 1700-an, dan menyebar ke seluruh Gereja sedunia. Selanjutnya, tradisi ini diperkuat oleh pengalaman Paus Pius VII. Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh serdadu Napoleon. Di dalam penjara, dia berdoa kepada Yesus melalui dukungan Bunda Maria supaya dapat segera dibebaskan dari penjara. Jika doanya ini dikabulkan, ia akan mendedikasikan suatu bulan untuk umat berdevosi khusus kepada Bunda Maria.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dari penjara. Dalam Ensikliknya, “The Month of May”, ia menegaskan “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria.” Ia juga menegaskan bahwa bulan Maria adalah kesempatan untuk penghormatan iman dan kasih yang diberikan umat Katolik kepada Sang Ratu Surga.

Sejarah Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario

Bulan Oktober diperingati sebagai bulan Rosario dan ini berhubungan dengan Perang Salib yang terjadi di Lepanto pada 1571. Saat itu, pasukan Ottoman dari Turki menyerang umat Kristen yang tersebar di Eropa. Jumlah pasukan Turki yang melebihi dugaan ini menjadi ancaman. Menghadapi situasi ini, komandan armada Kristen Katolik dari Austria, Don Juan mendaraskan doa Rosario. Bersama dengan seluruh umat Kristen Katolik di seluruh Eropa, mereka mendaraskan doa Rosario tanpa henti.

Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama seluruh umat Katolik mendaraskan doa Rosario di Basilika Santa Maria Magiore. Doa ini didaraskan sejak subuh hingga petang tiada henti. Hingga akhirnya, pasukan Kristen Katolik meraih kemenangan dalam pertempuran di Lepanto tersebut. Selanjutnya, Paus Gregorius XIII menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Lalu, pada 22 September 1891, Paus Leo XIII menerbitkan Ensiklik October Mense yang menyatakan bahwa bulan Oktober adalah bulan yang dikhususkan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.

Jadi, perbedaan bulan Mei dan bulan Oktober adalah Pada bulan Mei kita menghormati Maria sebagai bunda Allah yang memberi kehidupan bagi manusia. Pada bulan Oktober kita mengenang kekuatan doa kepada Allah melalui sarana rosario

Serba-serbi

Serba-serbi

Teladan Iman, SANTO YUDAS TADEUS (28 Oktober)

Menurut tradisi, Santo Yudas adalah saudara sepupu Yesus. Ia adalah putra dari Kleopas dan istrinya Maria, yang adalah sepupu dari Maria ibu Yesus. Tradisi mengatakan bahwa ayah Yudas, Kleopas, juga mati dimartir karena pengabdiannya yang terus terang dan terbuka kepada Kristus yang bangkit.

Yudas disebut juga Tadeus, artinya “si pemberani”. Pada Perjamuan Malam Terakhir, dengan berani  St. Yudas bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”

Setelah Pantekosta Santo Judas berkarya memberitakan Injil di Yudea, Samaria, Idumea, Suriah, Mesopotamia dan Libya. Ia juga dikatakan telah mengunjungi Beirut dan Edessa.  Ia bersama Santo Bartolomeus secara tradisional diyakini adalah  orang pertama yang membawa agama Kristen ke Armenia, dan oleh karena itu dihormati sebagai orang kudus pelindung Gereja Apostolik Armenia. Tradisi ini diperkuat dengan keberadaan dua buah Biara di Armenia; yaitu Biara Santo Thaddeus (sekarang wilayah Iran utara) dan Biara Santo Bartholomeus (sekarang menjadi wilayah tenggara Turki).

Santo Yudas meninggal sebagai martir sekitar tahun 65 di Beirut, di provinsi Romawi Suriah, bersama-sama dengan Santo Simon orang Zelot. Pada lukisannya dari abad kedua terlihat bahwa ia sering terlihat memegang Kapak, ini mungkin melambangkan cara bagaimana dia dibunuh.  

Santo Yudas dikenal sebagai santo pelindung “perkara yang sulit atau hampir tidak ada harapannya.” Umat beriman sering mohon bantuan doanya ketika tampaknya hampir tidak ada harapan sama sekali atas persoalan mereka. Seringkali Tuhan menjawab doa-doa mereka oleh karena bantuan doa rasul ini. Terdapat Sebuah doa Novena yang indah dan penuh dengan kekuatan rohani; yang ditujukan pada Rasul Yudas Tadeus.

Leave a Reply


3 + 5 =