Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ mengatakan : “ Kita diharapkan oleh Bunda Maria untuk memasuki tahun baru ini dengan penuh iman keyakinan bahwa di tengah-tengah gereja dalam iman kita sudah diberi raja damai yang harus mendorong kita untuk mencari apa yang benar dan mewartakan perdamaian di tengah-tengah kehidupan kita. Tahun baru ini juga harus diimani sebagai tahun yang menyelamatkan, mendamaikan kita karena Tuhan karena telah mengutus puteranya di tengah-tengah kita ”.

Sementara itu Bapa Suci Fransiskus menyampaikan pesan kepada semua umat, gereja, para tokoh agama, para pemimpin dunia: “ Bahwa tak ada lagi budak tetapi kita adalah saudara dan saudari. Wajah perbudakkan di dunia ini sangat nyata dan mengerikan karena manusia tidak dihargai sebagai pribadi tetapi alat, dan karena kemiskinan. Kita semua harus menyadari karena ada sikap yang menutup mata/tidak peduli/tidak tergerak hatinya pada kesengsaraan banyak orang. Mari kita bertobat dan menghargai sesama sebagai saudara dan memperlakukannya sebagai pribadi supaya perdamaian yang diharapkan di tahun 2015 ini dapat tercapai ” .

Uskup juga menyatakan : ” Bapa Suci menentukan tahun 2015 merupakan tahun hidup bakti, tahun hidup religius yang rela untuk diutus mewartakan raja damai di tengah-tengah kehidupan dalam kebersamaan “.

Hal ini dikatakannnya dalam Misa Perdamaian 2015 bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah pada hari Kamis 1 Januari 2015, pukul 18.00 WIB. Misa yang berlangsung di gereja Santo Yoseph Palembang dipimpin oleh Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ didampingi para pastor, dihadiri oleh seluruh umat sedekanat I Palembang dan berlangsung dengan hikmat.

Selamat tahun baru semoga berkat Tuhan berlimpah bagi kita semua.