Sakramen Ekaristi

(Perayaan) Ekaristi diimani sebagai “sumber dan puncak” kehidupan Kristiani. Di dalamnya terdapat  tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah kepada umat beriman karena terdapat kehadiran (dan pengorbanan) Yesus Kristus dalam rupa Tubuh dan Darah-Nya atau Sakramen Ekaristi.  Ekaristi juga menjadi  tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat beriman kepada Allah.  Ekaristi juga menjadi representasi umat beriman terhubung dengan liturgi di surga. Betapa pentingnya sakramen ini sehingga partisipasi dalam perayaan Ekaristi (Misa) dipandang sebagai kewajiban pada setiap hari Minggu dan hari raya khusus, serta dianjurkan untuk hari-hari lainnya.

Sakramen Ekaristi berasal dari Yesus sendiri. Dalam Perjamuan Terakhir bersama para murid, Yesus mengucap syukur dan memberikan pesanNya: “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku. “  Ia juga berkata:   “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagimu.”  Ia juga memberikan perintah untuk melakukan hal itu sebagai kenangan akan diri-Nya:  “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku “.

Perjamuan Tuhan diteruskan oleh Gereja dalam perjamuan Ekaristi. Perjamuan Ekaristi adalah peringatan syukur untuk mengenangkan dan sekaligus menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di salib demi keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.

Melalui Ekaristi, kita mengambil bagian dari Tubuh dan Darah Yesus Kristus (Komuni Suci) serta turut serta dalam pengorbanan diri-Nya.  Roti dan anggur ditransformasi menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Perubahan ini disebut transubstansiasi. Hanya uskup atau imam yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi, dengan bertindak selaku pribadi Kristus sendiri.

Skema besar Perayaan Ekaristi terdiri dari:

  1. Ritus Pembukaan
    2. Liturgi Sabda
    3. Liturgi Ekaristi
    4. Ritus Penutup

Materi dan Forma Sakramen Ekaristi

Materi: Roti dan Anggur
Forma:
“Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku”
“Cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumapahkan bagimu…perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku “