Pidato Paus di PBB Serukan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kaum Miskin

September 28, 2015
Pidato Paus di PBB Serukan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kaum Miskin

Pidato Paus di PBB Serukan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kaum Miskin

Paus Fransiskus berpidato di Majelis Umum PBB (25/9)

Paus Fransiskus berpidato di Majelis Umum PBB (25/9)

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Paus Fransiskus mendorong para presiden dan perdana menteri untuk menunjukkan kepemimpinan mereka dalam mengatasi perubahan iklim dan kemiskinan serta dalam melindungi pengungsi yang melarikan diri untuk menghindari konflik.

Paus, 78 tahun, berbicara Jumat pagi (25/9) di markas besar PBB di New York dan mengaitkan “penyalahgunaan dan penghancuran lingkungan hidup” dengan apa yang ia sebut proses marjinalisasi ekonomi dan sosial terus menerus terhadap para anggota masyarakat yang kurang beruntung.

“Pada dasarnya, egoisme serta haus kekuasaan dan kekayaan materi yang tak terbatas menyebabkan penyalahgunaan sumber daya alam yang tersedia serta meminggirkan kaum lemah dan kurang beruntung,” kata Paus dalam bahasa Spanyol kepada sejumlah pemimpin dunia dan para pembesar lainnya yang duduk di hadapannya di ruang sidang Majelis Umum PBB.

Mereka yang dipinggirkan, lanjutnya, dibiarkan berada di luar jangkauan pembangunan dan kemajuan ekonomi, “baik karena mereka menyandang cacat, atau karena mereka tidak memiliki informasi dan keterampilan teknis yang memadai, atau tidak cakap mengambil tindakan politik yang tegas.”

“Marjinalisasi ekonomi dan sosial merupakan penyangkalan total atas persaudaraan umat manusia serta merupakan pelanggaran berat terhadap HAM dan lingkungan hidup,” kata Paus Fransiskus.

Ia mendesak para pemimpin pemerintah agar mengambil langkah-langkah konkret “untuk melestarikan dan memperbaiki lingkungan alami, berikut dampak-dampak negatifnya: perdagangan manusia, penjualan organ dan jaringan tubuh manusia, eksploitasi seksual anak-anak perempuan dan laki-laki, perbudakan, termasuk prostitusi, perdagangan narkoba dan senjata, terorisme dan kejahatan internasional terorganisir.

Tepuk tangan menyela pidato panjang Paus di PBB, yang mengawali kegiatannya yang padat pada hari ke-empat kunjungan pemimpin Katolik Roma itu di Amerika Serikat.

Setelah berpidato di hadapan kepala negara, perdana menteri dan duta besar, Paus akan mengikuti acara yang diikuti umat dari berbagai agama di Monumen Nasional 11 September, bekas lokasi berdirinya gedung World Trade Center. Ia juga akan mengunjungi sebuah SD Katolik di Harlem Timur, kawasan yang banyak dihuni warga Hispanik dan kulit hitam, dan menyapa ribuan orang sewaktu berkendara melalui Central Park, New York.

Pada malam harinya, ia akan menyelenggarakan misa di Madison Square Garden di hadapan sekitar 20 ribu jemaat. Ia akan memimpin misa dari kursi yang sebagian besar pembuatnya adalah buruh harian. [uh]

Sumber : www.voaindonesia.com

Leave a Reply


1 + 9 =