Hari Arwah
Hari arwah adalah hari yang ditetapkan oleh Gereja Katolik untuk mengenang dan mendoakan orang beriman yang telah wafat. Hari arwah diperingati setiap tanggal 2 November, yaitu sehari setelah peringatan Hari Raya Semua Orang Kudus.[1] Doa yang disampaikan dalam peringatan tersebut adalah permohonan agar umat yang telah meninggal dunia dibebaskan dari dosa dan diperbolehkan menikmati kebahagiaan di sisi Tuhan.[2]
Sejak masa awal perkembangan agama Kristen, umat Kristiani telah mendoakan keluarga dan teman yang sudah meninggal dunia. Hal ini dibutktikan dengan adanya doa tertulis di katakomba. Di dalam alkitab, praktek mendoakan keluarga yang telah meninggal tercatat pada kitab Makabe dan Timotius (surat Santo Paulus kepada Onesiforus). Berdasarkan Alkitab, umat beriman akan mengalami masa pemurnian dari dosa setelah manusia mengalami kematian. Masa pemurnian in sering kali disebut sebagai ‘api penyucian‘.[1]
Pada abad ke-6, komunitas Benediktin memperingati umar yang telah meninggal pada perayaan Pentakosta. Pada tahun 998, perayaan hari arwah menjadi peringatan umum di bawah pengaruh rahib Odilo dari Cluny. Mulai saat itu, perayaan arwah diadakan setiap tanggal 2 November di kalangan ordo Beneditin, biara Carthusian, gereja Anglikan, dan sebagian gereja Lutheran.[1]
Rujukan
- ^ a b c Hari Raya Orang Kudus & Hari Arwah, Stefanus Tay & Ingrid Tay. 2008.
- ^ Imam Katolik: Media Informasi dan Sarana Katekese, Peringatan Arwah Semua Orang Beriman