Umat Paroki Santo Yoseph Palembang Mengikuti Ibadat Jalan Salib

February 16, 2016
Umat Paroki Santo Yoseph Palembang Mengikuti Ibadat Jalan Salib

Umat Paroki Santo Yoseph Palembang Mengikuti Ibadat Jalan Salib

 

    ibadat 9           ibadat 3

Hari Jumat 12 Februari 2016 umat Paroki Santo Yoseph Palembang mulai melaksanakan ibadat jalan salib yang diadakan setiap hari Jumat pukul 17.30 WIB selama masa pra paskah.

Dalam ibadat jalan salib umat diajak untuk merenungkan sengsara Tuhan Yesus Kristus.  Jalan salib adalah jalan belas kasih , jalan kemurahan dan kerahiman Allah. Melalui ibadat jalan salib umat dharapkan mampu memahami, menimba, meneladani dan menanamkan sifat belas kasih Allah dan selanjutnya mewartakan serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

  ibadat 4          ibadat 2

Dalam pesannya Rm.Avien, Pr yang memimpin Misa Kudus seusai ibadat jalan salib mengatakan : “ Selama masa pra paskah kita berusaha untuk bisa mengekang diri dari pikiran jahat, dari kata-kata yang menyakitkan atau melukai orang lain ini merupakan perbuatan-perbuatan yang justru melawan kehendak Tuhan.”

ibadat 5          ibadat 8

Mari kita sebagai umat Katolik mengisi masa pra paskah ini dengan mengikuti kegiatan ibadat jalan salib di gereja Santo Yoseph yang diadakan setiap hari Jumat s/d tgl. 18 Maret 2016, pukul 17.30 WIB sedangkan hari Jumat 25 Maret 2016 diadakan Drama Jalan Salib pukul 09.00 WIB

Apa itu Jalan Salib ?

Jalan Salib

Jalan Salib (Bahasa Latin: Via Crucis, dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan) merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan) Yesus, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan di gereja dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan. Hal ini kurang diperingati oleh gereja-gereja Anglikan dan Lutheran.[1][2] Devosi ini bisa dilakukan kapan saja, tapi paling umum dilakukan pada masa Pra-Paskah, terutama pada Hari Jumat Agung dan pada Jumat malam selama masa Pra-Paskah.

Sejarah Jalan Salib

Sejarah Jalan Salib di mulai pada abad ke 14, di perkenalkan oleh para biarawan dari Ordo Fransiskan (OFM), lebih-lebih sejak St. Fransiskus Asisi mengalami stigmata. Pada awalnya Jalan Salib tidak ada perhentian-perhentian seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib berubah dari waktu ke waktu. Malahan, masing-masing kelompok umat menawarkan sejumlah perhentian berbeda dan menetapkannya pada lokasi yang berbeda pula.[3] Sampai pada abad ke 18, Paus Klemens XII menetapkan jumlah dan lokasi perhentian Jalan Salib secara definitif sampai sekarang.[4]

Ibadat Jalan Salib juga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tempat-tempat peziarahan katolik, misalnya Gua Maria atau Gereja. Begitu juga di dalam setiap gereja Katolik, pasti memasang perhentian-perhentian Jalan Salib.

Perhentian Jalan Salib

Berikut 14 Perhentian/Stasi Jalan Salib : [5][6]

  1. Yesus di hukum mati
  2. Yesus memanggul salib
  3. Yesus Jatuh untuk pertama kalinya
  4. Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
  5. Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
  6. Wajah Yesus diusap oleh Veronika
  7. Yesus jatuh untuk kedua kalinya
  8. Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
  9. Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
  10. Pakaian Yesus ditanggalkan
  11. Yesus disalibkan
  12. Yesus wafat di kayu salib
  13. Yesus diturunkan dari salib
  14. Yesus dimakamkan

Di antara masing-masing perhentian biasanya di bacakan atau dinyanyikan Adoramus Te.

Sumber artikel jalan salib :

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 

Leave a Reply


6 + 2 =