Inisiasi Kristen adalah seluruh proses menjadi orang Kristen yang terdiri dari 4 masa yang menggambarkan perjalanan calon, yaitu : praktekument, katekumenat, persiapan terakhir dan mistagogi atau pemantapan. Ada 3 kegiatan liturgi penting selama masa tersebut terdiri dari : Pelantikan Katekumen (tahap 1), Pengukuhan Katekumen Terpilih (tahap 2) dan Penerimaan Sakramen-Sakramen Inisiasi (tahap 3).
Sakramen Inisiasi meliputi : Baptis, Krisma dan Ekaristi. Berkat Sakramen Baptis manusia digabungkan dengan Kristus dan dijadikan anggota umat Allah. Dibebaskan dari kuasa kegelapan, mati bersama Kristus, dikuburkan dan dibangkitkan. Kemudian berkat Sakramen Krisma akan menerima Roh Kudus dan dijadikan serupa dengan Kristus. Dan dalam Ekaristi bersama seluruh umat Allah merayakan kenangan akan wafat dan kebangkitan Tuhan.
Hal-hal inilah yang diinginkan oleh 16 calon Katekumen untuk menjadi anggota Gereja Katolik yang melakukan upacara pelantikan tahap 1, Sabtu.7 Maret 2020 pukul 17.30 Wib dalam Perayaan Minggu Pra Paskah ke 2. Upacara pelantikan calon Katekumen dipimpin oleh RD. Markus Edi Sucipto yang diawali dengan penyerah para calon Katekumen oleh salah seorang Suster pendamping.
Kemudian RD. Markus menanyakan permintaan para calon Katekumen dan kesediaan untuk dibaptis, setelah itu RD. Markus menanyakan kesediaan para wali baptis untuk mendampingi calon. Dalam pelantikan ini para calon Katekumen menerima Alkitab sebagai tanda telah dilantik yang diserahkan oleh RD. Markus.
Dalam homili yang disampaikan oleh Rm. Riyanto, SCJ berpesan ego harus dikalahkan dan makin mendekatkan diri pada kehendak Tuhan. Jangan dikira nanti setelah dibaptis ujian pasti lulus tetap tetap harus belajar. Menjadi murid Kristus harus berjuang, harus bekerja memenuhi kebituhan hidup kita, harus juga berjuang mengatasi semua persoalan dalam kesulitan hidup. Iman kepada Yesus adalah jaminan keselamatan dan hidup kekal kita, bukan diraih di dunia ini tetapi kelak di dalam kehidupan setelah kematian.
Selama di dunia ini iman kepada Yesus menjadi kekuatan bagi kita untuk menghadapai aneka pengalaman hidup yang kita terima, menjadi pegangan agar kita tidak ada salah langkah ketika ada godaan dan tantangan yang mendatangi kita. Penderitaan dan persoalan akan tetap.mengiringi selama kita ada di dunia ini. Maka dalam segala sesuatu jangan lepaskan Kristus karena Yesus adalah Tuhan yang sudah memberi contoh dan teladan langsung. Bagaimana hidup ini harus dijalani meskipun penuh penderitaan, ditinggalkan orang-orang terdekatnya, meskipun tidak ada yang membantu Yesus setia memanggul salib di tengah segala penderitaan itu tanpa mengeluh, tanpa menyalahkan orang lain bahkan mendoakan mereka yang telah membuatnya menderita.
Kita jangan menjadi pihak yang menjadi orang lain yang menderita, justru dalam kesulitan kita tetap dipanggil menjadi berkat bagi sesama. Marilah di Minggu Pra Paskah yang masih tersisa ini kita makin menyadari, mensyukuri hidup kita masing-masing dan mohon kekuatan dari Tuhan agar kita mampu melanjutkan hidup ini dengan terus berpegang teguh pada iman yang kita miliki dan tidak pernah menjadi sesat jalan dalam aneka kesulitan dan tantangan hidup ini.