“ Bukan soal usia yang kita renungkan tetapi selagi aku masih kuat, selagi aku masih bisa, selagi Tuhan memberikan kesempatan kepadaku maka aku akan memberikan yang terbaik untuk Tuhan. “ demikian dikatakan RD. Hyginus Gono Pratowo dalam homilinya pada Perayaan Ekaristi pada Temu Lansia, Sabtu 24 Agustus 2024. Sebanyak 375 orang lansia (lanjut usia) ikut berpartisipasi dan kegiatan Temu Lansia, diawali dengan doa rosario bersama dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Hyginus Gono Pratowo pukul 10.00 Wib.
Romo Gono mengatakan kapada para lansia hiduplah bijaksana dan menjadi teladan, ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kehidupan yang singkat haruslah dimanfaatkan dengan maksimal dan dijalani dengan bijaksana. Satu alasan untuk lanjut usia adalah kepercayaan bahwa orang tua dianggap telah mencapai kebijaksanaan. Maka kebijaksanaan itu menjadi keteladanan bagi anak-anak kita dan harus tetap diperjuangkan. Kebijaksanaan dan penyerahan kepada Allah itulah yang menjadi kekuatan bagi Bapak Ibu. Kendati kita mudngkin sudah tidak bisa berbuat seperti yang dulu lagi tetapi Anda adalah pribadi yang bijaksana, yang memiliki keteladanan, itulah yang akan dilanjutkan oleh anak dan para cucu maka tetaplah hidup dalam kebijaksanaan.
Selain bijaksana, giat dalam hidup-hidup rohani maka Anda juga harus mengutamakan hal-hal yang menjadi prioritas karena waktu yang terbatas, harus punya prioritas dalam hidup. Maka di masa-masa lansia, kita sudah mulai banyak istirahat, tidur yang cukup, makan, minum dan kegiatan rohani yang cukup maka hidup kita pun juga harus seimbang. Kita boleh pensiun dari pekerjaan harian kita, tetapi tidak boleh pensiun dari kegiatan-kegiatan yang lain dan punya skala prioritas hidup.
Berserah diri kepada Yesus Kristus, kita semua di hadapan Allah berharga dan bernilai. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam keadaan apapun, Tuhan tetap ada. Ketika kita dalam penderitaan, dalam sukacita, Tuhan pun juga ada dan tidak akan pernah meninggalkan diri kita. Tuhanlah yang akan memampukan kita dan yang akan menguatkan kita. Menjadi tua bukanlah pilihan, tetapi realita yang harus dihadapi, bukan berapa lama hidup kita, tetapi bagaimana kita menjalani hidup ini yang berkenan kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Menjadi tua bukanlah pilihan, tetapi realita yang harus kita hadapi maka jangan pernah takut, ragu dan cemas karena Tuhan mengatur semua langkah hidup kita.
Di dalam Kristus, kita telah menjadi manusia baru, manusia lama kita yang berjalan dalam kegelapan sudah ditinggalkan dan terus harus memperbaharui diri. Menerima sakramen komuni setiap minggu adalah sarana untuk memperbaharui diri. Menerima sakramen tobat sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun juga memperbaharui diri. Menerima sakramen pengurapan orang sakit juga sarana untuk memperbaharui diri.
Sakramen pengurapan orang sakit bertujuan untuk memberikan kekuatan rohani bagi badan dan jiwa kita.
Tujuan hidup kita belumlah berakhir, masih ada waktu, masih ada kesempatan yang Tuhan berikan. Maka selagi Anda saat ini masih kuat, hayatilah hidup ini dengan penuh sukacita. Selagi Anda saat ini masih kuat, bergabunglah dalam komunitas-komunitas doa yang ada, dalam komunitas lansia, komunitas simeon yang ada di Paroki kita. Itu adalah sarana kita untuk berdoa, saling membagikan berkat, sarana kita untuk saling menguatkan dan sarana kita untuk saling meneguhkan satu dengan yang lain. Tuhan masih membutuhkan Anda, mencintai dan Anda bisa melakukan sesuatu maka yakin dan percayalah.
Pada kesempatan ini para lansia yang betul-betul membutuhkan misalnya : sakit dan lain-lain dilayani untuk menerima Sakramen Perminyakan, hal ini terlihat saat Romo Gono melayani para lansia yang antri. Seusai mengikuti Perayaan Ekaristi, para lansia diberi bingkisan dan diajak untuk ramah tamah bersama di halaman Gereja Santo Yoseph Palembang. Selain menikmati makanan yang disiapkan oleh panitia para lansia juga dihibur oleh penampilan anak-anak sekolah minggu dan ibu-ibu WKRI dengan tarian dan nyanyi bersama. Kemudian sebanyak 19 orang lansia yang berusia mulai 79 sampai 80 tahun keatas mendapatkan apresisasi dari Romo Gono.
Ketua komunitas Simeon (OTSB) Barjaniartha mengatakan Komunitas Lansia Paroki Santo Yoseph ini sebenarnya diharapkan bisa bersatu sehingga usia lansia ini harus kita hadapi dan kita harus penuh semangat untuk mengisi dari usia kita yang harus kita lalui bersama. Kita wajib bersyukur bahwa kita sudah sampai usai sekarang ini bisa mengantar anak-anak dan cucu-cucu untuk bisa meneruskan kegiatan dan rahmat Tuhan yang kita nikmati bersama.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Temu Lansia, M.L Herlin Djunaidy menyampaikan kegiatan ini dilaksanakn oleh Bidang Persekutuan DPP Santo Yoseph Palembang yang dipimpin oleh M.Y Sofyan melalui Seksi OTSB. Tujuannya adalah untuk mengajak umat lansia agar tetap semangat dalam pelayanan di Gereja, Paroki dan DPP Santo Yoseph Palembang, juga memperhatikan umat lansia agar mereka tahu kalau Tuhan tetap mengasihi, semoga umat lansia selalu hidup bahagia,semangat dan tidak takut menghadapi masa tuanya.