Peringatan Arwah Semua Orang Beriman diperingati setiap tanggal 2 November yang merupakan peringatan penting bagi umat Katolik untuk mengenang, mendoakan dan memohonkan indulgensi penuh bagi mereka yang sudah meninggal. Umat Paroki Santo Yoseph mengadakan peringatannya dalam Perayaan Ekaristi, Sabtu 2 November 2024 pukul 05.30, 12.00 dan 17.30 Wib, RD. Stefanus Surawan memimpin Perayaan Ekaristi pukul 12.00 Wib.
Dalam homilinya Romo Surawan menyampaikan hari ini kita ingin membaktikan doa-doa bagi saudara-saudari yang telah meninggal dan tentu saja ini menjadi warisan sangat berharga yang diberikan oleh Gereja dan mendatangkan sukacita, mendatangkan kekuatan untuk mereka yang sudah meninggal tetapi juga bagi kita yang masih berjuang di dunia ini. Ada beberapa alasan yang mungkin membuat bapak ibu nanti tidak merasa rugi untuk berdoa bagi mereka yang sudah meninggal. Pertama, berdoa bagi orang yang sudah meninggal adalah wujud keyakinan dan kepercayaan kita kepada Tuhan dan gerejanya. Ingat seperti yang disampaikan dalam bacaan Injil bahwa Yesus tidak ingin membiarkan siapapun yang datang kepadanya ada yang dibuang tetapi supaya pada akhirnya hidup mulia dibangkitkan pada akhir zaman. Inilah iman kita kepada Tuhan, janji yang diberikan oleh Tuhan dan iman yang dipegang oleh gereja sejak dahulu diwariskan kepada kita.
Alasan kedua, ini menunjukkan bahwa kita mengasihi saudara-saudari kita. Kita benar-benar mempedulikan mereka, bukan hanya pada saat mereka masih ada bersama kita tetapi bahkan ketika mereka sudah secara fisik tidak ada bersama dengan kita dan terlebih dari itu menunjukkan kesatuan kita dengan mereka yang sudah meninggal. Tetapi juga kesatuan kita dengan mereka yang sudah mulia. Kasih kristiani itu tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, seperti hari ini kita membaktikan doa kita untuk mereka yang sudah meninggal.
Yang ketiga, ini mengungkapkan bahwa kita merupakan satu kesatuan dalam keluarga Allah. Setelah dibaptis kita semua diangkat menjadi anak-anakNya dan kita menjadi satu tubuh dimana Kristus menjadi kepalanya. Tidak terpisahkan sejauh masih berakar pada Kristus dan doa kepada mereka yang sudah meninggal berakar dari keyakinan kita bahwa Kristus telah mengalahkan maut, bangkit dan hidup mulia, ini dijanjikan kepada setiap orang yang percaya kepadanya. Maka ini adalah ungkapan bahwa kita menjadi satu kesatuan dalam keluarga Allah dan yang paling mungkin berada dalam ingatan kita, pikiran kita pada saat kita berdoa bagi mereka yang meninggal adalah membantu saudara-saudara kita yang sedang berada di api penyucian.
Bagi kita, tidak ada orang yang meninggal kemudian gentayangan, tidak tahu juntrungannya, bagi kita yang hidupnya tidak 100% suci maka dia akan masuk dalam api penyucian dan doa-doa kita berguna bagi mereka. Selanjutnya dengan ini juga kita diberi sebuah kesadaran bahwa kita akan mengalami kematian dan kita harus berani menghadapinya. Menerima realitas, menerima kenyataan kematian ini bukan dengan kecemasan, bukan dengan ketakutan. Dengan berdoa bagi mereka yang sudah meninggal, kita menerima manfaat dari doa-doa kita. Doa kita bukan hanya berguna bagi arwah, bagi yang sudah meninggal, untuk membantu mereka masuk dalam kemuliaan, terangkat dari api penyucian tetapi juga mengalirkan rahmat untuk hidup kita dan membawa kesucian bagi diri kita. Dan kita berharap nanti pada saat meninggal, kita bisa melewati api penyucian langsung naik ke surga. Kalaupun tidak, doa-doa yang kita wujudkan bagi mereka yang sudah meninggal, bisa mempersingkat waktu kita di dalam api penyucian.
Jadi manfaatnya sangat besar bukan hanya menjadi sukacita bagi mereka yang sudah meninggal, mereka dipersatukan dan diberikan kepada Yesus dan masuk dalam kemuliaan. Tetapi menjadi kekuatan bagi hidup kita, berbagi dalam aliran rahmat kasih Allah juga bagi mereka yang sudah meninggal dan membawa kita masuk lebih dalam pada misteri kasih Allah dan rencana penyelamatannya, semoga Tuhan senantiasa berkenan atas doa kita.