Tanda Abu Untuk Selalu Bertobat dan Memperbaiki Diri

March 2, 2022
Tanda Abu Untuk Selalu Bertobat dan Memperbaiki Diri

Perayaan Rabu Abu, 2 Maret 2022 mengawali rangkaian Prapaskah 40 hari sebelum Paskah untuk mempersiapkan diri merayakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Misa Rabu Abu di Gereja Santo Yoseph Palembang diadakan sebanyak 4 kali, yaitu : pukul 05.45, 08.00, 10.00 dan 17.30 Wib. Perayaan Rabu Abu pukul 10.00 Wib dipimpin oleh RD. Stefanus Surawan.

Dalam homilinya RD. Stefanus Surawan mengajak umat bahwa dalam kesempatan 40 hari kedepan dan sepanjang masa hidup yang akan kita lalui semoga tanda abu yang kita terima pada dahi menjadi tanda kesadaran untuk selalu bertobat dan memperbaiki diri. Beramal kasih juga menjadi tanda bahwa kita senantiasa merasa dikasihi dan diberkati oleh Tuhan. Amal kasih bisa kita lakukan dalam bentuk memberi sedekah dan sumbangan, bantuan kepada saudara-saudari yang membutuhkan atau berkekurangan tetapi beramal kasih kita wujudkan dalam kemauan dan keinginan kita memberikan waktu , memberikan potensi untuk melayani Tuhan dalam persekutuan kita di Gereja di Paroki ini.

Pada saat kita berdoa, berpuasa dan beramal kasih kerjakanlah dengan rendah hati, dengan tujuan untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan bukan untuk mencari pujian dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Doa, puasa dan amal kasih yang kita lakukan dengan rendah hati itulah yang berkenan di hadapan Tuhan.

Sebelum menerima tanda abu di dahi, RD. Stefanus Surawan memberkati abu yang akan digunakan sebagai tanda sesal dan tobat. Selain menerima tanda abu, umat Katolik juga diajak untuk berpuasa dan berpantang, wajib berpuasa bagi yang sehat berusia 18 sampai 60 tahun pada hari Rabu Abu dan Jumat sepanjang masa Prapaskah, semtara itu pantang dilakukan oleh umat berusia 14 sampai 60 tahun.

Selama masa Prapaskah umat juga diajak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan kerohanian seperti mengikuti ibadat jalan salib dan Aksi Puasa Pembangunan.

Leave a Reply


3 + 5 =