Umat Paroki Santo Yoseph Palembang mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya pada Perayaan Kamis Putih, 6 April 2023 pukul 17.00 yang dipimpin oleh RD. Yohanes Agung Apriyanto dan pukul 20.00 Wib dipimpin oleh RD. Silvester Joko Susanto. Kamis Putih merupakan perayaan awal Tri Hari suci untuk mengenang kebersamaan Yesus bersama murid-muridnya dalam perjamuan terakhir.
Perayaan Kamis Putih dikenal sebagai peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid- muridNya yang menunjukkan kasihNya hingga rela menyerahkan dirinya untuk disalibkan. Yesus menyerahkan tubuh dan darahNya dalam wujud roti dan anggur yang diberikan kepada para rasul.
RD. Silvester Joko Susanto lewat homilinya mengatakan inti dari Kamis Putih adalah perjamuan kudus bersama dengan Tuhan sampai saat terakhir menyerahkan tubuh dan darahNya untuk menjadi korban hingga wafat di kayu salib. Darah Yesus yang tercurah menunjukkan kekuasan Allah tampil dan menghargai untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang belum mendapat kebahagiaan kekal.
Pembasuhan kaki sebagai sarana pembersihan diri secara jasmani dan secara rohani untuk pengampunan pembersihan dosa. Selain itu menunjukkan mau memberi contoh untuk hidup saling menghargai dan mencintai secara totalitas dengan memberikan diri. Sementara itu Ekaristi memberikan kekuatan bagi setiap orang yang datang kepadaNya untuk menghadirkan dan juga menganugerahkan kasih Tuhan melalui Yesus yang telah menyerahkan tubuhnya setotal-totalnya.
Ekaristi bukan hanya menyambut tubuh dan darah Kristus tetapi terlebih kasih Tuhan yang luar biasa yang totalitas memberikam tubuh dan darahNya untuk keselamatan manusia. Oleh sebab itu pada saat Kamis Putih selalu diadakan malam tuguran di depan Sakramen Mahakudus, kita diajak untuk merenungkan kasih Tuhan yang hadir di dalam diri manusia yang datang untuk manusia agar Ia menjadi kelihatan, agar kekudusan Allah juga bisa kita wariskan kepada anggota dan generasi yang akan datang karena penyerahan diri Yesus di kayu salib. Mari kita pengikut-pengikuti Yesus dan yang mau saling melayani, saling membantu terlebih untuk keselamatan jiwa umat manusia.
Dalam Perayaan Kamis Putih dilakukan pembasuhan kaki terhadap 12 orang yang mewakili umat sebagai simbol melayani sesama seperti yang dilakukan Yesus kepada murid-muridnya. Kegiatan pembasuhan kaki juga mengandung nilai kebaikan misalnya : melayani, kerendahan hati, kebersamaan dan kesederhanaan.
Seusai berkat penutup dilanjutkan dengan pemindahan Sakramen Mahakudus. Perarakan Sakramen Mahakudus yang ditempatkan dalam sibori hingga ke Gedung Aula Serbaguna Santo Yoseph Palembang. Kemudian umat diajak untuk berdoa bersama di depan Sakramen Mahakudus, melakukan tuguran (berjaga-jaga) bersama Yesus di taman Getsemani. Mari menemani Tuhan Yesus pada detik-detik terakhir sebelum penderitaanNya agar, kita berjaga-jaga dalam doa dan keheningan.
Dengan melakukan tuguran dapat membantu kita untuk lebih dalam lagi membangun relasi dengan Tuhan dan membantu kita terus merenungkan diri agar tidak jatuh dalam pencobaan.