Bertepatan dengan Perayaan Pesta Keluarga Kudus Nazareth sebanyak 12 pasutri (pasangan suami istri) melakukan penyegaran janji perkawinan dalam Perayaan Ekaristi, Minggu 29 Desember 2024 pukul 08.30 Wib yang dipimpin oleh RD. Stefanus Surawan di Gereja Santo Yoseph Palembang.
Melalui homilinya Romo Surawan menyampaikan keluarga katolik selalu diawali dengan janji untuk saling mengasihi seumur hidup, saling mengambil sebagai suami dan istri sepanjang hidup dan berjanji akan mengabdikan hidupnya satu sama lain. Dalam seruan apostoliknya Paus Fransiskus mengatakan pasangan yang menikah, yang saling mengasihi dan memiliki akan berbicara dengan baik satu sama lain. Mereka akan mencoba menunjukkan sisi baik pasangan mereka dan bukan kelemahan serta kesalahan masing-masing pasangan mereka. Tentu saja ini juga berlaku dalam relasi antara orang tua dan anak-anak yang dianugerahkan kepada keluarga-keluarga Kristiani.
Tidak ada satu orang pun yang ingin namanya tercoreng, yang ingin namanya dinodai, tetapi pada kenyataannya tidak ada keluarga yang sempurna. Kita tidak punya orang tua yang sempurna, kita tidak sempurna, kita tidak menikah dengan orang yang sempurna dan kita juga tidak memiliki anak yang sempurna. Terkadang terjadi konflik, terkadang ada ketegangan di dalam keluarga antara suami dan istri, antara anak dan orang tua. Pada saat Anda saling mengeluhkan satu sama lain, saling menyalahkan satu sama lain, keluarga Anda perlu dan harus disembuhkan. Jika tidak dan kita membiarkan perasaan buruk merasuki hati, merasuki keluarga kita dan memberi ruang kepada rasa benci di tengah keluarga maka keluarga kita akan menjadi keluarga yang bukan kebahagiaan dialami, tetapi sebaliknya beban dan penderitaan, kesedihan yang kita akan alami. Ikatan kasih akan digerogoti dan sakit kita akan menjadi semakin parah.
Tentu kita memohon kepada Tuhan untuk pertolongannya dan obatnya adalah keberanian untuk saling mengampuni. Itu obat yang paling ampuh untuk menciptakan keluarga yang bahagia, keluarga yang bersih dan keluarga yang sehat. Ketika kita tersinggung dan dikecewakan, pengampunan dimungkinkan, diinginkan dan diharuskan. Itu adalah hal yang sulit dan berat, namun demikian itu harus tetap kita lakukan. Kebenaran yang harus diketahui oleh setiap keluarga Kristiani adalah bahwa persekutuan hidup keluarga hanya dapat lestari dan menjadi sempurna berkat semangat berkorban yang besar.
Tanpa pengampunan, kehidupan keluarga kita tidak lagi menjadi tempat untuk saling memahami, mendukung dan menggerakkan, keluarga kita akan menjadi suatu tempat yang selalu penuh ketegangan dan saling mengecam. Tidak satu orang pun yang tidak pernah berbuat salah, namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk memperlemah kasih dalam keluarga anda. Kelemahan kita, keterbatasan kita tidak boleh dijadikan alasan untuk memperlemah, janji saling mengasihi yang pernah anda ucapkan.
Sebaliknya hendaklah hal itu dapat memperbaiki, memantapkan, mematangkan anggur perkawinan suami istri dan menjaga kasih kepada anak-anak yang dianugerahkan Tuhan kepada anda. Ingat, keluarga yang mengampuni adalah keluarga yang bersih dan sehat. Keluarga kudus Nazareth bukan keluarga yang tidak tanpa perjuangan, mereka dalam situasi berat tetap berusaha percaya kepada Tuhan dan itu menjadi kekuatan mereka. Semoga itu pula yang menjadi kekuatan kita untuk melindungi keluarga yang sudah Tuhan anugerahkan kepada kita.
Upacara penyegaran janji perkawinan diawali dengan pemanggilan nama-nama pasutri untuk berdiri di depan altar oleh Romo Surawan. Kemudian pasutri saling berpegangan tangan dan mengucapkan janji perkawinannya kembali, setelah itu Romo Surawan memberkati mereka dan memerciki dengan air suci. Pada kesempatan ini Romo Surawan juga memberikan bunga mawar kepada para pasutri dan memberikan ucapan selamat atas ulang tahun perkawinannya.
Nama-nama pasutri yang merayakan ulang tahun perkawinan bulan November & Desember 2024 :
1. Antonius Poan Teja & Lucia Theresia Setiawan (Lingkungan Santa Maria Ratu Rosari), HUT Perkawinan ke 15, Tgl. 15 November 2009.
2. Iskandar Halim & Beiti (Lingkungan Santa Maria Ratu Damai), HUT Perkawinan ke 12, Tgl. 1 Desember 2012.
3. Hieronimus Halim Tony E & Luisa De Marilac Winda (Lingkungan Santo Antonius), HUT Perkawinan ke 12, Tgl. 1 Desember 2012.
4. Yoanes de Britto Luthfie Bujung & Theresia Selvy (Lingkungan Santo Yoseph 2), HUT Perkawinan ke 12, Tgl. 9 Desember 2012.
5. Andreas Budiman & Lidwina Frischarlia Alwan (Lingkungan Santo Beda), HUT Perkawinan kw 13, Tgl. 11 Desember 2011.
6. Konterius Noning & Dominika Dei (Lingkungan Santo Christoforus Martir), HUT Perkawinan ke 39, Tgl. 15 Desember 1985.
7. Alexander Malikie Sutedja & Theresia Veronica Mina (Lingkungan Santa Theresia), HUT Perkawinan ke 35, Tgl. 17 Desember 1989.
8.Barnabas Maria Baruni & Magdalena Lusia Doria (Lingkungan Santo Christoforus Martir), HUT Perkawinan ke 49, Tgl. 22 Desember 1975.
9. Fransiskus Harlim & Evelien Fifi (Lingkungan Santa Rosa), HUT Perkawinan ke 31, Tgl. 26 Desember 1993.
10. Antonius Hendartono & Maria Vincentia Sarimi (Lingkungan Santa Beda), HUT Perkawinan ke 51, Tgl. 26 Desember 1973.
11. RV Siahaan & Rismawati Damanik (Lingkungan Santa Beda), HUT Perkawinan ke 41, Tgl. 28 Desember 1983.
12. Andreas Pembrianto & Vincentia Ave Violita (Stasi Santo Hilarius), HUT Perkawinan ke 1, Tgl. 29 Desember 2023.