Umat Paroki Santo Yoseph Palembang merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misioner Sedunia ke 182, Minggu 5 Januari 2025 pukul 08.30 Wib yang dipimpin oleh RD. Hyginus Gono Pratowo.
Dalam homilinya Romo Gono mengatakan tema Hari Anak Misioner Sedunia 2025 yang akan kita renungkan pada hari ini disampaikan oleh Bapa Paus Fransiskus, yaitu : Anak Misioner, Peziarah Harapan Dari Hati ke Hati. Tema ini mengingatkan kita bahwa misi selalu berakar dari hati yang penuh kasih, para majus mempersembahkan emas, kemenyan dan mur sebagai tanda kasih mereka kepada Sang Raja yakni Immanuel. Kita juga dapat berbagi kasih dengan sesama melalui tindakan kecil namun bermakna, misalnya : sejak dini anak-anak sudah dilatih dan dibiasakan untuk berbagi senyum.
Bapa Paus mengingatkan kita bahwa anak-anak sejak dini dilatih untuk berdoa, tidak hanya berdoa untuk dirinya sendiri tetapi mau berdoa untuk teman-teman, saudara-saudara yang sakit, menderita, putus asa, anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya, tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya dan inilah tugas anak-anak kita untuk mendoakan mereka. Anak-anak khususnya diajak untuk menjadi saksi kasih Tuhan dengan menjangkau teman-temannya dan menunjukkan bahwa Allah hidup dalam setiap hati yang terbuka.
Para orangtua dalam janji perkawinan Anda salah satu yang diucapkan adalah bersediakah Anda mendidik anak-anak dalam iman Katolik dan Anda dengan tegas mengatakan iya, kami bersedia tetapi faktanya adalah setelah menikah punya anak jarang diajak ke Gereja. Bagaimana anak mau mendoakan teman-temannya, bagaimana anak mau mendoakan atau berbagi kasih kepada sesamanya tetapi orang tua tidak mengajari dari sejak dini.
Berbagi itu berawal dari kedalaman hati, ketika anak memiliki hati maka dia mudah berbagi tetapi kalau anak tidak memiliki hati sedikit pun untuk teman-teman, untuk saudara dan dia hanya berpikir untuk dirinya sendiri, berbagi sedikit pun dia tidak rela karena selalu mengatakan rugi berbagi dengan teman. Bapa Paus Fransiskus mengingatkan kita, latihlah anak-anak dari sekarang untuk memiliki hati yang membagi, hati yang selalu berbagi.
Paus mengajak anak-anak kita memiliki harapan dalam hidupnya harapan yang menghubungkan dunia para Majus berasal dari bangsa-bangsa yang jauh, tetapi harapan mereka akan selamat mempertemukan dalam satu tujuan, ini mengingatkan kita bahwa misi kita adalah membangun jembatan kasih antara hati manusia, membangun jembatan kasih antara hati manusia maka dalam semangat misioner, anak-anak diajak untuk membawa harapan tidak hanya sekedar membawa tetapi menjadi pembawa harapan anak-anak.
Harapan yang menyatukan dalam kasih, anak-anak kita harus menjadi pembawa harapan, harus menyatukan hati, menyebarkan damai kepada dunia dan juga kepada Gereja. Jadi anak-anak misioner itu adalah anak-anak yang berjuang keras, memiliki semangat, memiliki masa depan, hidupnya tidak cukup pada saat ini tetapi hidupnya untuk masa yang akan datang. Jangan didik anak kita bermental strawberry tetapi didiklah anak kita yang memiliki mental baja. Yang kelihatannya tidak menarik tetapi kuat, yang kelihatannya biasa-biasa saja tapi kuat, yang tidak banyak prestasi tetapi dia mampu membagikan ilmunya bagi sesama.
Tidak ada guna kalau anak kita memiliki banyak prestasi tetapi hanya untuk dirinya sendiri, tidak mau berbagi untuk teman-teman, tidak mau berbagi untuk Gereja, tidak mau berbagi untuk masyarakat, tidak ada artinya, tidak ada maknanya karena itu hanya untuk dirinya sendiri dan tidak berguna bagi banyak orang. Latihlah anak memiliki intelektual tetapi latihlah anak juga untuk memiliki hati. Hati untuk sesama, hati untuk Tuhan, hati untuk Gereja. Kalau anak kita dari sekarang dilatih untuk memiliki hati, berbagi yang membawa pengharapan maka biasanya anak-anak itu tidak ada banyak alasan.
Harapan Bapa Paus kepada kita adalah jadikanlah anak kita itu pelaku sabda, pembawa sukacita, tidak hanya pembawa tetapi pelaku untuk membawa sukacita itu. Jadikanlah anak itu bintang yang membawa petunjuk maka jadikanlah anak kita itu sebagai pembawa bintang, sebagai petunjuk, membawa banyak orang kepada Kristus, membawa anak-anak kita menuju kepada Kristus. Tidak ada kata terlambat untuk selalu mengajak anak-anak mengenal Tuhan, semoga semangat Kanak-Kanak Yesus yang membawa sukacita, membawa damai dan senantiasa tinggal dalam kehidupan kita.