Komunitas Lektor Paroki Santo Yoseph Palembang mengadakan Gathering dalam rangka Perayaan Tahun Baru, Sabtu 4 Januari 2025 mulai pukul 18.30 Wib di Hotel Ibis Palembang. Sebanyak 20 orang anggota Komunitas Lektor hadir dalam acara ini dengan suasana santai, sukacita dan kebersamaan hingga acara berakhir pukul 21.30 Wib. Kegiatan gathering diisi dengan santap malam bersama, tukar ayat firman, sharing pengalaman dan karaoke. Acara juga dihadiri oleh Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, RD. Hyginus Gono Pratowo.
Dalam sambutannya Romo Gono mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi saudara dan saudari dalam tugas pelayanan sebagai Lektor, baik yang bertugas pada perayaan malam Natal, Natal pagi, perayaan Hari Raya Epifani yang hari ini dan besok kita rayakan dan juga perayaan-perayaan lainnya seperti : Misa Harian dan sebagainya. Baik Misa Harian, Misa Mingguan dan Misa Hari Raya berkatnya sama dan karena niat kita adalah niat untuk melayani, maka tidak ada istilah kelas 1, kelas 2, kelas 3 itu tidak ada.
Semuanya kita sama-sama melayani tidak membedakan satu dengan yang lain. Hanya kita punya pengalaman atau belum, kita tentu tetap harus belajar, tetap harus rendah hati untuk belajar dari yang lebih dahulu yang sudah sering dan sudah terbiasa. Menjadi Lektor itu bukan sekedar membaca saja tetapi bagaimana kita membacakan untuk orang lain bukan membaca untuk diri kita, jadi setiap kali membaca untuk orang lain itu sulit. Tentu menjadi Lektor/Lektris adalah bagian dalam sebuah dinamika iman juga.
Harapannya bahwa kita semakin dewasa juga dalam iman, mendewasakan diri dalam iman, maka kita tidak usah merasa tersinggung, jangan menjadi orang yang baperan. Semoga Komunitas Lektor-Lektris ini saling punya ikatan, saling mengerti, saling memahami, saling membantu dalam artian ketika memang ada yang berhalangan kita dengan legowo bisa membantu maka sekali lagi terima kasih atas pelayanan Anda semuanya, semoga ini menjadi berkat untuk kita sekalian.
Sementara itu salah satu anggota Komunitas Lektor, Noni menceritakan pengalamannya secara pribadi saya juga merasa senang karena kita pada malam hari ini boleh berkumpul bersama di sini. Dan memang betul yang tadi Romo katakan, walaupun kita sering, kalau saya pribadi itu sering banget kita berbicara di tempat umum, speech, bahkan mengajar tapi kalau mau jadi Lektor dan bertugas satu hari sebelumnya sudah gelisah, nanti pas harinya bingung, kok kalau mau tugas Lektor itu kayaknya beban banget. Pokoknya kalau ada yang namanya tugas Lektor, ada yang namanya kumpul-kumpul Lektor, stress gitu saya.
Jadi sedikit kesaksian ya, saya jadi Lektor ini sebenarnya untuk alasan yang egois, sih. Jadi bukan karena saya itu religius, saya sama sekali nggak religius, kalau ke Gereja juga kadang datang, kadang nggak. Baca firman apalagi, kadang baca, kadang nggak. Walaupun pernah berkomitmen, ingin membaca tiap hari tapi belum punya niat, saya merasa kalau misalnya saya tidak menjadi Lektor, maka saya akan lebih jauh lagi. Jadi bukan alasan karena saya ini baik, karena saya ini setia, karena saya ingin pelayanan, nggak tapi betul-betul itu alasan keegoisan saya untuk membantu saya sendiri supaya kalau saya menjadi Lektor paling nggak dipaksa dalam tanda kutip untuk saat bertugas, mau nggak mau harus baca.
Saat harus berkumpul ya mau nggak mau kayak malam ini harus berkumpul. Kalau misalnya tidak itu saya paling males kumpul-kumpul kayak begini. Jadi sebetulnya ini semua saya lakukan dan lagi bukan untuk siapa-siapa tapi untuk diri saya sendiri, ini pengakuan yang egois. Ini demi supaya saya bisa lebih dekat dengan komunitas, lebih dekat somehow dengan Tuhan dan juga supaya lebih ingat untuk apa yang bisa saya kerjakan. Harapan saya untuk ke depan komunitas kita ini bisa kompak.
Jadi kalau untuk pelayanan itu saya online-offline, itu sebetulnya waktu saya di Jakarta juga saya sering di dalam komunitas seperti ini. Walaupun saya tidak religius, jadi saya bukan yang tiba-tiba yang selalu berdoa, itu tidak. Tapi saya sering diajak ditarik masuk ke komunitas. Jadi saya itu pernah megang beberapa jabatan di Gereja, semua itu yang saya dapatkan, berkatnya buat saya. Jadi bukannya saya yang melakukan itu untuk memberi berkat tapi sebenarnya saya yang mendapat berkat.
Terima kasih sudah menerima saya di komunitas ini dengan segala kekurangan saya dan mudah-mudahan apa yang saya bisa lakukan itu bermanfaat sedikit banyak untuk komunitas yang ada di sini.
Hal yang menarik pada acara gathering Komunitas Lektor ini kalau biasanya acara tahun baruan atau acara Natalan, biasanya orang-orang kumpul, keluarga, sahabat-sahabat ada acara tukar kado maka saat Komunitas Lektor berkumpul maka acaranya tukar ayat firman. Beberapa anggota Komunitas Lektor menyampaikan sharing pengalaman sesuai dengan ayat firman yang didapatkan. Rangkaian acara gathering Komunitas Lektor Paroki Santo Yoseph Palembang diakhiri dengan karaoke bersama.