Jadikan Kristus Sebagai Terang Dunia

May 18, 2016
Jadikan Kristus Sebagai Terang Dunia

Jadikan Kristus Sebagai Terang Dunia

father-magnis-suseno-sjProf Dr Franz Magnis Suseno

Konsumerisme, kemiskinan, intoleransi – radikalisme agama dan korupsi, itulah empat tantangan pokok masyarakat Indonesia kini yang dikemukakan oleh Prof Dr Franz Magnis Suseno di hadapan sekitar seribuan umat termasuk umat dan tamu undangan dari paroki-paroki sedekenat 1 kota Palembang yang memadati Gereja St Fransiskus de Sales Palembang, Sabtu (1/8/2015).

“ Menuju Gereja yang bersekutu di dalam dan bersama masyarakat ”  itulah tema seminar iman dalam rangka merayakan pesta emas (50 tahun) paroki St Fransiskus de Sales,  sekaligus pada hari Minggunya (2/8/2015) peresmian gedung Gereja yang baru, menghadirkan narasumber : Mgr Aloysius Sudarso, SCJ (Uskup Agung Palembang) dan Prof Dr Franz Magnis Suseno, SJ (dosen, cendekianwan, budayawan serta penulis dari Jakarta).

Pastor Magnis menjelaskan gaya hidup konsumerisme ini terlihat dari semangat ‘pokoknya beli’, asal beli, membeli bukan karena kebutuhan. Masyarakat harus diajarkan hidup apa adanya. Berkaitan dengan kemiskinan dalam masyarakat, ia mengutip pesan Paus Fransiskus  “ Gereja harus miskin untuk orang miskin ”. Realita, adanya kemiskinan di sekitar kita, orang miskin harus ditampung, Gereja harus berbuat untuk orang miskin dan Gereja bukan hidup untuk dirinya sendiri.

Tantangan dari luar yakni intoleransi dan radikalisme agama. Tantangan tergawat yakni korupsi terutama dalam sistem politik. Mentalitas tidak jujur dan tidak bertanggungjawabmerupakan akarnya korupsi. Pastor Magnis meyakini bahwa ekstrimisme di Indonesia tidak akan menang kalau Indonesia membangun ekonomi dan orang kecil punya masa depan yang baik.

        Uskup-Sudarso2               suparman

                    Mgr Aloysius Sudarso, SCJ                                        Pastor Andreas Suparman, SCJ

Mejadi berkat bagi masyarakat

Sebagai umat Katolik minoritas, pastor Magnis menghimbau agar tetap menjadi rahmat bagi masyarakat sekitar dengan selalu terbangun komunikasi dan hubungan saling percaya lintas iman dan terbuka secara positif untuk memberikan sumbangan yang berarti. Juga, kita harus tahu diri (tenggang rasa) yakni memberikan perhatian terhadap perasaan orang lain, di sini pentingnya komunikasi. Dengan kesabaran dan pengertian, kita terus membangun good well dengan mereka. Dalam konteks ini Gereja Katolik mampu menjadikan Kristus sebagai terang dunia dan menjadi rahmat atau berkat bagi masyarakat.

Dalam konteks lokal, Mgr Aloysius menyoroti panggilan Gereja sebagai umat Allah (awam dan kaum tertahbis) sebagai tanda keselamatan Allah dan manusia dalam iman, harap, dan kasih. Gereja Keuskupan Agung Palembang (KAPal) diharapkan semakin hidup dan mengakar dalam budaya setempat dan tetap memancarkan cahaya Kristus.

Mgr Aloysius juga memaparkan beberapa tantangan Gereja KAPal, misalnya persekutuan jarak jauh (diaspora) dan lemahnya rasa persaudaraan (komunio), fanatisme (pandangan sempit yang memunculkan intoleransi), Gereja kurang membaur dengan masyarakat setempat, hidup agama yang dangkal (konsumerisme, sekularisme, hedonisme, dan kurangnya katolisitas), melemahnya semangat misioner, pasif dan puas dengan diri sendiri, memudarnya nilai-nilai Kristiani: kejujuran, kesetiaan, serta kurangnya tenaga awam dan imam.

Pastor paroki St Fransiskus de Sales, Pastor Andreas Suparman, SCJ pada bagian penutup mengatakan ” Seminar ini dapat menyegarkan umat untuk membangun persekutuan dan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia “. Umat sangat antusias mengikuti seminar ini selain karena materi sangat bermanfaat juga diselingi hiburan dari bintang tamu the maestro saxophone Didiek SSS dan putrinya, Calista. Tidak lupa Pastor Suparman mengutip motto pesta emas 50 tahun Paroki St Fransiskus de Sales(1965-2015) “ Teguh dalam iman, tekun dalam persekutuan, giat dalam pelayanan ”. ***

Penulis : Ignas Iwan Waning  (ignas_iwan_waning@yahoo.co.id)

Sumber Foto :

Prof Dr Franz Magnis Suseno : www.hidayatullah.com

Mgr Aloysius Sudarso, SCJ : www.sesawi.net

Pastor Andreas Suparman, SCJ : www.koleksi.com

Leave a Reply


6 + 8 =