Sejarah Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI)
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) berdiri tanggal 26 Juni 2014 di Yogyakarta di Gedung HIS, Puri Susteran Santo Fransiskus Asisi di Kidul Loji. Pertemuan terjadi atas inisiatif dari Raden Ajeng Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra (adik kandung Nyi Hajar Dewantara) dan Pastor Van Driew Ssche, SJ.
Santa Pelindung : Pelindung Wanita Katolik RI adalah Santa Anna dan peringatan hari Santa Anna dilaksanakan setiap tanggal 26 Juli. Wanita Katolik RI berasakan Pancasila dan Undand-Undang Dasar 1945.
Visi : Organisasi yang mandiri, bersifat sosial aktif, memiliki kekatan moral dan kemampuan yang handal dalam menjalankan karya-karya pengabdian, mewujudkan kesejahteraan bersama serta menegakkan harkat dan martabat manusia.
Misi : Mengembangkan kemampuan serta memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI, guna meningkatkan kualitas pengabdian dalam masyarakat.
Menghimpun aspirasi dan mengaktualisasikan potensi Wanita Katolik RI agar karya pengabdian terwujud secara optimal dan berkesinambungan.
Memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh dimensi kehidupan.
Mengupayakan lingkungan hidup yang seimbang
Sikap yang dimiliki :
Asih : Saling mengasihi, mmberi perhatian, menghormati perbedaan
Asah : Mengasah kemampuan dan kematangan pribadi
Asuh : Mlindungi/melayani, saling meneguhkan iman, menguatkan komitmen
Struktur dan Wilayah Kerja Organisasi
Dewan Pengurus Pusat : Meliputi wilayah NKRI, jabatan selama 5 tahun dan hanya berhak menjabat selama 2 periode.
Dewan Pengurus Daerah : Meliputi wilayah Keuskupan atau Propinsi, jabatan selama 5 tahundan hanya berhak menjabat selama 2 periode.
Dewan Pengurus Cabang : Meliputi wilayah Paroki/Stasi, jabatan selama 5 tahun dan berhak menjabat selama 2 periode
Dewan Pengurus Ranting : Anggota minimal 15 orang, meliputi wilayah Lingkungan/gabungan Lingkungan
Wanita Katolik RI dan Hirarki Gereja
Fondasi bangunan Wanita Katolik RI adalah Ajaran Sosial Gereja (ASG), dalam konteks ini sejak awal berdirinya Wanita Katolik RI tidak pernah lepas kehadiran Penasihat Rohani yang mengemban tugas memastikan bahwa sifat dan pedoman Wanita Katolik RI yang berlandaskan ASG senantiasa mnjadi inti kehidupan organisasi dan memberi bimbingan serta pembinaan dalam kaitan dengan penghayatan dan penerapan nilai-nilai ASG (AD/ART 1993).
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Sumatera Selatan
Berdirinya Wanita Katolik Palembang tanggal 16 Februari 1964 yang diprakarsai berdirinya oleh : Ibu Tress Kalangi, Ibu Suhardiman dan Ibu Djaslim Lawantara. Mereka merupakan umat Paroki Hati Kudus dan mengadakan rapat perdana di Gedung Santo Pius, Jl. Jendral Sudirman yang dihadiri oleh 40 utusan dari kaum wanita Paroki Hati Kudus Palembang.
Kegiatan berupa : rapat anggota, kegiatan Gereja serta terlibat dalam kegiatan masyarakat, maka di cabang-cabang mulai dibentuk pengurus organisasi Wanita Katolik.
Cabang-cabang WKRI SUMSEL
Cabang pertama didirikan di Talang Semut tanggal 10 Oktober 1964
Tanggal 18 Februari 1965 dibentuk cabang Talang Jawa dan pada tanggal 21 Febuari 1965 susunan kepenguruan disetujui dan dilantik oleh Pastor V. Giesbergen, SCJ dalam Misa Kudus.
Himpunan Ibu-Ibu Katolik Gereja Sungai Buah telah ada sejak tahun 1963 dan menyatakan bergabung ke Wanita Katolik tahun 1965.
Tanggal 20 Maret 1965 diadakan rapat antar 3 cabang, yaitu : Cabang Talang Semut, Cabang Sungai Buah dan Cabang Talang Jawa.
Sesuai keputusan Konggres ke 7 tahun 1965 nama organisasi Wanita Katolik berubah menjadi Wanita Katolik Republik Indonesia. Wanita Katolik di Sumatera Selatan mengikatkan diri pada :
- KOMDA Wanita Katolik menjadi DPD Wanita Katolik RI Sumatera Selatan
- Wanita Katolik Cabang Talang Jawa menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang I
- Wanita Katolik Cabang Talang Semut menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang II
- Wanita Katolik Cabang Sungai Buah menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang III
Setelah menjadi DPD Wanita Katolik RI Sumsel selanjutnya mendaftarkan diri ke Front Nasional Daswati I Sumsel.
Pada tanggal 3 September 1965, terbentuklah Wanita Katolik RI Cabang Palembang IV di Plaju dan Sungai Gerong.
Tahun 1969, Wanita Katolik RI bergabung dengan GOPTKI (Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia)
Tahun 1967, terbentuk Wanita Katolik RI Cabang Curup, Cabang Bengkulu dan Cabang Baturaja
Sejarah WKRI Cabang Santo Yoseph Palembang
Gereja Santo Yoseph Palembang diresmikan tanggal 10 Agustus 1970 ada pembagian wilayah paroki dengan Gereja Hati Kudus maka dibentuklan Wanita Katolik Cabang Palembang V.
Masa kepengurusan berlaku 3 tahun dan WKRI Cabang Santo Yoseph adalah satu-satunya Cabang Kota yang memiliki ranting.
Jadwal pertemuan rutin cabang : Senin Minggu Pertama pukl 17.00 Wib di Sekretariat WKRI
Yayasan Indriasana
Tahun 1970, Wanita Katolik Sumatera Selatan mendirikan Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan diberi nama Yayasan Indriasana Palembang. Tujuanya untuk mengusahakan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan berasaskan Pancasila sesuai kebijakan dan peraturan pemerintah.
Tahun 1971, Wanita Katolik Cabang Santo Yoseph (Palembang V) mendirikan Taman Kanak-Kanak (TK) Indriasana di Aula Santo Yoseph Palembang. TK Indriasana semakin berkembang maka dibentuklan Sekolah Dasar (SD) Indriasana pada tanggal 1 Januari 1973 di Jl. Bangau Palembang, menyusul tahun 1978 Yayasan bertambah 1 jenjang yaitu : SMP sehingga Yayasan memiliki TK, SD dan SMP. Pendiri Yayasan Indriasana adalah Pengurus Wanita Katolik RI Cabang V Paroki Santo Yoseph.
Tanggal 16 Januari 1981 Yayasan Indriasana berubah nama menjadi Yayasan Dharma Ibu (YDI) berdasarkan Keputusan Konggres Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI di Jakarta. Yayasan semakin maju pesat hingga beban Cabang Santo Yoseph semakin berat maka pada tanggal 30 Juni 1986 Yayasan Dharma Ibu diserahkan pengelolaannya kepada Dewan Pengurus Daerah Sumsel.
Susunan Pengurus WKRI Cabang Santo Yoseph Palembang
Ketua : Valentina Yuli Mulassih
Wakil Ketua : Maria Lince Junaidi
Sekretaris I : Colleta Sumartini
Sekretaris II : MG. Siwi Esthika
Bendahara I : Y.D Muwartiningsih
Bendahara II : Ennie Setiawati Gunarso
Ketua Bidang Organisasi : M.M Sumaryani
Anggota : Antonia Kusmiati & A.M Priyantini
Ketua Sub Bidang Kesejahteraan Keluarga : C. Sriningsih
Anggota : IG. Budi Wantari, Sudaryati & Wulan
Ketua Sub Bidang Sosial : M.M Kristianti Artha
Anggota : Partinah Darno & Cicilia Ani
Ketua Sub Bidang Liturgi : Marcelina Monica Didi
Aanggota : Ambar Rukmini
Ketua Bidang Pendidikan : Rosa
Anggota : Darmi & Ika Handoko
Ketua Bidang Usaha : Theresia Angkaw
Anggota : Fika & Sunarn
Ketua Bidang Humas : D. Ruth Biarsih
Anggota : M.G Tusirah & Yuliana Chan