Pada tanggal 17 September 2017 Gedung Serbaguna Santo Louis Palembang diresmikan penggunaannya oleh Uskup Agung Palembang Aloysius Sudarso, SCJ untuk mengenangnya maka umat Wilayah 8, 11 dan 13 mengadakan Perayaan Ekaristi, Minggu 17 September 2023 pukul 07.00 Wib yang dipimpin oleh RD. Silvester Joko Susanto, Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang dan dihadiri oleh kurang lebih 300 umat yang mengikutinya.
Dalam homilinya RD. Joko menyatakan dalam perjalanan kehidupan perkawinan ungkapan tidak ada lagi kecocokan banyak diungkapkan oleh suami dan isteri, yang menjadikan hal ini tidak menjadi cocok lagi karena muncul permasalahan-permasalahan yang tidak diungkapkan. Ada dua hal, yaitu : faktor intern (karakter, sifat pribadi, pendidikan, emosi, psikologi, latar belakang keluarga) dan faktor intern (orangtua, sanak saudara, adanya pria/wanita idaman lain yang masuk kadang-kadang ikut ambil bagian menggerogoti jalinan cinta.
Faktor-faktor inilah yang menunjang permasalahan yang tidak pernah dibagikan/disharingkan antar pasangan sehingga memuncak, akhirnya sudah tidak ada kecocokan lagi, pikirannya selalu negatif dan tidak mau mengerti/memahami pasangan. Kita bisa melihat apa yang perlu untuk memahami dan menerima pasangan, yaitu : harus belajar, saling memahami, mengerti dan juga menerima apa adanya. Semakin hari harusnya semakin mengenal pasangan tetapi jangan sampai pemahaman dan pengertian ini semakin berkurang pengaruhnya.
Dalam perkawinan Katolik yang dikatakan sekali untuk selamanya, untuk bisa untuk saling memaafkan dan mengampuni. Orang Katolik dalam perjalanananya menyadari, diajak tidak ada manusia yang dari sejak dilahirkan juga tidak mengenal dosa. Kembali kepada nilai pengampunan, nilai pemahaman ini sungguh sangat luar biasa, karena Tuhan mengecam semangat orang yang balas dendam. Oleh karena itu pengampunan mempunyai daya yang mengubah dan juga menyembuhkan bagi setiap orang yang rela dan mampu untuk memberikan pemhaman pengampunan terhadap saudaranya dan untuk diri kita sendiri.
Pengampunan bisa mengubah dari negatif menuju positif dan manusia yang dikatakan gagal, tetapi bagi Tuhan tidak ada kata gagal maka yang mampu bisa merubah kegagalan menjadi suatu rahmat yang berlimpah hanya kembali kepada Tuhan. Orangtua dihimbau agar jangan sampai ngamuk dan marah supaya anak-anak semakin dewasa, semakin mengerti apa yang diperintahkan, apa yang dilarang dan akhirnya menemukan untuk bisa menjadi hidup yang mendamaikan, hidup yang mensejahterakan. Belajar bersama dengan Yesus kita kembali mampu untuk memberikan yang terbaik bagi sesama kita, khususnya dalam hidup berkeluarga yang berpasangan-pasangan, semoga pengampunan, keterbukaan memampukan untuk menjaga kesetiaan dan cinta.
Di akhir Perayaan Ekaristi RD. Silvester Joko Susanto berpamitan kepada umat karena tidak bisa melakukan pelayanan lagi di Gedung Serbaguna Santo Louis Palembang karena harus bertugas di tempat yang baru, RD. Joko mengucapkan terima kasih atas kebersamaan dalm persekutuan Gereja selama bertugas di Paroki Santo Yoseph Palembang dan mohon maaf kalau dalam pelayanan selama ini kurang memberi yang terbaik khususnya Unit Santo Louis ini.
Perayaan Ekaristi berlangsung semarak dengan tarian yang dibawakan anak-anak mengiringi pembawa persembahan berbaju adat serta anggota koor Bina Iman Anak dan Remaja Santo Louis yang bertugas juga memakai pakaian adat.
.