Petugas Liturgi Sabtu-Minggu Tgl. 12-13 Oktober 2024

October 8, 2024
Petugas Liturgi Sabtu-Minggu Tgl. 12-13 Oktober 2024

SABTU Sore
17.30 : Koor : Santo Kristoforus Martir Organis : Maggie
Tata Laksana : Lingkungan Santo Andreas

MINGGU Misa I
06.30 : Koor : Komunitas Simeon Organis : Santo
Tata Laksana : Lingkungan Emmanuel 2

MINGGU Misa II
08.30 : Koor : PS. Santa Cicilia Organis : PS. Santa Cicilia
Tata Laksana : Komunitas Waberkat

MINGGU Misa III
17.00 : Koor : Wilayah IV Organis : Regita
Tata Laksana : Lingkungan Santa Theresia

Saran Lagu: 320, 368, 369, 376, 671, 690, 697, 846, 961

Penanggalan Liturgi Minggu Ini

Mingg 6 Oktober 2024 : Hari Minggu Biasa XXVII (H) Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16 (Mrk. 10:2-12).
Senin 7 Oktober 2024 : PW Santa Perawan Maria, Ratu Rosario (P) Gal 1:6-12; Mzm 111:1-2.7-8.9.10c; Luk 10:25-37.
Selasa 8 Oktober 2024 : Hari Bisa (H) Gal 1:13-24; Luk 10:38-42.
Rabu 9 Oktober 2024 : Hari Bisa (H) Gal 2:1-2.7-14; Luk 11:1-4.
Kamis 10 Oktober 2024 : Hari Bisa (H) Gal 3:1-5; ; Luk 11:5-13.
Jumat 11 Oktober 2024 : Hari Bisa (H) Gal 3:7-14; Luk 11:15-26
Sabtu 12 Oktober 2024 : Hari Bisa (H) Gal 3:22-29; Luk 11:27-28.
Minngu ke 3, 13 Oktober 2024 : Hari Minggu Biasa XXVIII (H) Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30 (Mrk. 10:17-27).

RENUNGAN Mrk. 10:2-16 (Mrk. 10:2-12)

Menghidupi Perkawinan

Hampir setiap hari, melalui berbagai media kita disodori berita atau tayangan tentang aneka persoalan keluarga : perselingkuhan, perceraian, KDRT, dll. Mungkin karena berita semacam itu yang “laku jual” maka justru berita tentang keluarga yang harmonis, yang mensyukuri pesta perak atau bahkan pesta emas perkawinan justru seperti sesuatu yang “ aneh.”
Sabda Tuhan yang diwartakan hari ini mengajak kita untuk merenungkan nilai hidup berkeluarga yang merupakan sakramen di dalam Gereja. Dalam Kitab Kejadian diceritakan tentang bagaimana Allah menciptakan wanita sebagai “penolong, yang sepadan…” bagi pria. Seperti kata puisi: “Wanita adalah ciptaan dari tulang rusuk laki laki. Bukan dari kepalanya, agar menguasai laki-laki. Juga bukan dari kakinya, agar berjalan di atas wanita. Tetapi dari sisinya, agar sejajar, dekat dengan tangannya, agar dilindungi dan dekat dengan hatinya, agar selalu dicintai ….” Injil pada hari ini
mengajak kita untuk memusatkan perhatian kepada hal perceraian.
Dalam hal ini dengan sendirinya kita diajak untuk bermenung mengenai kesetiaan dalam hidup berkeluarga.

Perceraian sebenarnya bukan suatu masalah bagi orang Yahudi, karena hukum Musa mengizinkannya. Tetapi sekarang Yesus mengguncang ketenangan itu: “Karena ketegaran hatimulah Musa menuliskan perintah ini untuk kamu”. Dengan kata lain, yang sampai saat itu mereka anggap baik dan benar karena berlandaskan pada hukum Taurat, sekarang tidak dapat dibenarkan. Ternyata kehendak Allah sejak manusia diciptakan tidak seperti itu. Dengan dasar kisah penciptaan disimpulkan apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Lewat tanya jawab dengan orang-orang Farisi, Yesus mengajak kita untuk melihat bahwa hidup perkawinan bukan hanya soal hukum semata, tetapi juga mempunyai dimensi ilahi. Karena itu, hidup perkawinan harus diselamatkan dari sikap-sikap “tegar hati”, kesombongan dan emosi sesaat. Meskipun ada persoalan berat, perkawinan harus dipertahankan dengan sekuat tenaga. Mengapa? Karena perkawinan sebenarnya bukan melulu kehendak suami-istri. Tetapi juga kehendak Allah. Lewat lembaga perkawinan Allah menghendaki suami istri menjadi sakramen keselamatan Allah dan melahirkan anak-anak bagi Allah, jika demikian sudah pasti Allah menyertai hidup perkawinan. Menyadari hal ini, terlebih pada saat hidup perkawinan mengalami situasi krisis, mohonlah kekuatan dari Allah dan bawalah persoalan keluarga kita
kepada Allah. Ia pasti akan membantu menemukan jalan penyelesaian
yang terbaik bagi keutuhan hidup perkawinan kita.

Leave a Reply


2 + 4 =