- Pasutri yang ber – Ulang Tahun Perkawinan pada bulan Oktober diundang mengikuti Misa Hari Ulang Tahun Perkawinan pada hari Minggu tgl. 27 Oktober 2024 pada Misa ke 3 pukul 17.00 sore . Formulir
pendaftaran mohon diambil di Sekretariat Paroki. - TK,SD,SMP Indriasana telah membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2025/2026, untuk informasi lengkap mohon baca spanduk di halaman Gereja, atau ke TU Yayasan Dharma Ibu 0711-361 738 E-mail : yayasan dharma ibu@gmail.com
- Misa Peringatan Arwah Orang Beriman di Gereja Santo Yoseph Palembang akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 November 2024, Misa 1 Jam 05.30 pagi, Misa 2 Jam 12.00 siang. dan Misa ke 3 Jam. 17.30 sore, 17.30 sore, Bagi umat yang mau memasukan Intensi Misa,
mohon menyerahkannya di Sekretariat Paroki, paling lambat tgl. 31 Oktober 2024. Dan nama-nama arwah yang didoakan TIDAK AKAN DIBACAKAN oleh Romo, melainkan akan ditampilkan lewat Videotron. - Bazar & Semarak Bunda Maria akan dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu tgl. 26-27 Oktober 2024 di halaman Gereja St.Yoseph Palembang.
Ada Stand Permainan, Stand makanan & Minuman, Pentas Bunda Maria, dan Mengenal Gelar Bunda Maria. Untuk informasi dapat menghubungi Pak Kusuma, Ibu Herlyn dan Ibu Maria Jelita. - Umat yang memiliki anggota keluarga yang dimakamkan di pemakaman Katolik Gandus, diundang dalam Gotong Royong membersihkan Makam Gandus pada Minggu tgl. 27/10/ 2024 mulai jam 08.30 s/d selesai.
- Telah dibuka Penerimaan KATEKUMEN DEWASA, bagi yang berminat mohon mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat paroki.
- Donor Darah akan dilaksanakan pada hari Minggu tgl. 24 November 2024 mulai jam. 08.00 pagi s/d jam 12.00 Wib siang di Aula Serbaguna Paroki Santo Yoseph Palembang.
- Kolekte minggu depan tgl. 27/10/2024 dikumpulkan Khusus untuk Karya Misi Nasional.
Serba-serbi
Santo Yohanes Paulus II, Paus
Santo Paus Yohanes Paulus II, lahir dengan nama Karol Józef Wojtyła pada 18 Mei 1920 di Wadowice, Polandia. Beliau dikenal sebagai salah satu Paus yang paling berpengaruh dalam sejarah modern Gereja Katolik. Sebagai seorang pemuda, Karol kehilangan orang tuanya dan saudaranya, yang membuatnya tumbuh dalam situasi yang penuh dengan penderitaan. Meskipun menghadapi banyak kesulitan, termasuk penindasan oleh Nazi dan Komunis selama Perang Dunia II, ia tetap teguh pada panggilannya untuk menjadi imam. Pada tahun 1946, Karol ditahbiskan sebagai imam dan secara bertahap menapaki karirnya dalam Gereja, menjadi Uskup
Agung Kraków pada 1964 dan Kardinal pada 1967. Pada 16 Oktober 1978, Karol Wojtyła terpilih menjadi Paus dan mengambil nama Yohanes Paulus II. Masa kepausannya berlangsung selama 27 tahun, menjadikannya salah satu Paus terlama dalam sejarah. Paus Yohanes Paulus II dikenal karena perannya dalam membantu mengakhiri komunisme di Eropa Timur, khususnya di tanah kelahirannya, Polandia, dengan dukungan pada gerakan “Solidaritas.” Selain itu, ia aktif dalam dialog antaragama dan hubungan ekumenis, berjuang demi perdamaian, dan menyerukan penghormatan terhadap kehidupan manusia sejak pembuahan hingga kematian alami. Beliau juga sangat memperhatikan kaum muda dan memulai tradisi Hari Orang Muda Sedunia. Paus Yohanes Paulus II wafat pada 2 April 2005.
Sembilan tahun setelah wafatnya, dia dikanonisasikan menjadi Santo. Landasan Gereja untuk memberikan gelar kudus kepadanya karena pri hidupnya dan aneka mukjizat yang terjadi dan dialami oleh kaum beriman yang sembuh dari sakit setelah berdia di pusarannya. Mukjizat kesembuhan pertama dialami oleh Sr. Marie Simon Pierre, biarawati Prancis dari Konggregasi Little Sister of Catholic Maternity Wards pada Mei 2008. Dia disembuhkan dari penyakit Parkinson yang dialaminya. Mukjizat kedua terjadi pada 2 April 2009. Seorang anak laki-laki Polandia yang menderita kanker ginjal dan tidak bisa berjalan disembuhkan dari penyakit yang dialaminya ini. Di samping kedia mukjizat ini, masih ada mukjizat lain yang terjadi dalam masa kepemimpinannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma. Data ini dimuat dalam artikel Miraculous Healing Attributed to Jhon Paul II, di majalah Love one Another, nomor 5 oleh Heights pada tahun 2005. Pada tanggal 1 Mei 2011, Paus Benediktus XVI menganonisasikannya sebagai Beato di lapangan Basilika St. Petrus
Roma. Akhirnya, dia dikanonisasikan sebagai orang Kudus bersama
Paus Yohanes XXIII oleh Paus Fransiskus, pada 27 April 2014 di
Basilika St. Petrus Roma pada hari minggu pertama setelah Paskah
(Hari Kerahiman Ilahi).