Sebelum dilantik pada Minggu 15 Desember 2024 sebanyak 97 orang anggota Prodiakon Paroki Santo Yoseph Palembang mengikuti pembekalan bersama RD. Agustinus Giman, Ketua Komisi Kateketik, Kitab Suci dan Liturgi Keuskupan Agung Palembang, Sabtu 14 Desember 2024 pukul 16.00 Wib di Gedung Aula Serbaguna yang memberikan materi tentang : Prodiakon – Orang Biasa Yang Terpilih.
Ketua Komunitas Prodiakon, T. Subandi Sulistiyo dalam pengantarnya mengatakan mari kita mengikuti pembekalan yang dipilh bersama-sama ini sehingga kita semua nanti kalau sudah menjadi prodiakon sungguh-sungguh dan benar-benar menghayati pelayanan dengan baik dan akan memberikan keuntungan bagi para orang yang kita layani.
Dalam sambutannya Billy Jaya, Ketua DPP Santo Yoseph Palembang mengucapkan terima kasih Bapak, Ibu, Suster dan Bruder yang luar biasa sudah menyediakan waktu untuk melayani dan bukan sekedar melayani mudah-mudahan kita bukan hanya menjadi tukang memberikan hosti. Banyak sekali para awam yang sangat membutuhkan hosti, tentu yang tidak bisa hadir di Gereja. Mari kita melayani umat awam yang ada di Paroki ini sampai kepada mereka yang sangat membutuhkan, artinya membutuhkan manajerial umat awam, rasanya tidak cukup kita hanya membutuhkan sebuah keinginan melayani seperti itu dan jangan sampai komunitas ini tidak membuat kita bertumbuh.
Saya yakin tugas Bapak dan Ibu sekalian tidak hanya di Gereja memberikan komuni apalagi tahun depan, ikut Komunitas Basis Gereja. Kami membayangkan ini sebuah pasukan khusus yang bisa mengembangkan Komunitas Basis Gereja di Lingkungan-Lingkunga. Kami sangat berharap tidak sekadar pelayanan, iman akhirnya dibutuhkan pengorbanan bagaimana bisa menjangkau umat-umat yang ada di Lingkungan. Semoga di depan dengan pasukan khusus Bapak-Ibu bisa mendorong, mengajak umat, membina umat untuk berjalan lagi dalam pelayanan ini. Nanti KGB dicobakan dengan mengikuti kursus evangelisasi sehingga bisa berkembang, mengarahkan kebutuhan-kebutuhan tentang Gereja, pelayanan.
RD. Hyginus Gono Pratowo sangat mengapresiasi apa yang sudah Anda coba untuk memulai menjadi pelayan di Gereja kita ini dengan menjadi Prodiakon atau Prodiakonis untuk para ibu atau wanita. Benar bahwa Anda dipanggil menjadi pelayan tidak hanya untuk membantu Imam dalam melayani Sakramen, tetapi nanti juga terlibat dalam peribadatan dan lain-lain.Peribadatan itu ada di Lingkungan, misalnya : mindodareni, mitoni, peringatan arwah atau yang lainnya, Ini adalah bagian dari tugas Prodiakon.
Kami sangat berbahagia karena jumlah untuk Prodiakon dan Prodiakonis mencapai 97 orang dan bervariasi ada Bapak, Ibu, Suster, Frater dan Bruder. Untuk menjadi Prodiakon standarnya adalah, bahwa dia adalah orang Katolik dan punya kemauan untuk melayani. Kalau orang tersebut punya ketulusan, punya kemauan untuk melayani, maka dalam perjalanan waktu, akan menjadi baik.
Hanya setiap kali kita merasa diri kita kurang baik, tetapi setelah Anda berproses bersama dengan teman-teman yang lain, saya yakin dan percaya bahwa Roh Kudus itu akan membantu, membimbing kita sendiri. Maka terima kasih bahwa Anda mau menerima, Anda terpanggil bukan kata orang, tetapi kata-kata dalam diri Anda bahwa dengan segala kekurangan yang ada, saya mau berproses, semoga kita semakin hari juga semakin berproses dan saya yakin bahwa Allah tetap membantu kita.
Romo Giman dalam materinya menyampaikan Prodiakon merupakan seorang awam dan bagian dari keluarga bukan klerus/hierarki (Uskup, Imam dan Diakon). Mereka dipilih dan diangkat untuk pelayanan dan dalam kesatuan dengan Imam Tertahbis. Sangat diperlukan semangat pelayanan dan kerjasama dengan Pastor paroki, Dewan Paroki, Ketua Lingkungan/Stasi, Tim Liturgi Paroki/Lingkungan/Stasi sesama Prodiakon, Tim-Tim yang lain dan seluruh umat.
Pada kesempatan ini Romo Gono juga memberkati peralatan dan memerciki dengan air suci. Peralatan ini akan dipakai oleh Prodiakon untuk melaksanakan tugas pelayanannya.