Prodiakon merupakan kaum awam yang dipilih oleh umat dan diangkat oleh Uskup untuk membantu Imam dalam bidang liturgi dalam melakukan tugas tertentu, yaitu : pelayanan untuk menerimakan komuni kudus, pelayanan untuk pemakaman, memimpin ibadat sabda dan lain-lain. Untuk membantu kelancaran tugas Imam di Paroki Santo Yoseph Palembang, maka sebanyakk 97 orang Prodiakon periode 2024-2027 dilantik oleh RD. Yohanes Kristianto, Vikjen Keuskupan Agung Palembang., Minggu 15 Desember 2024 pukul 08.30 Wib dalam Perayaan Minggu Adven ketiga.
Dalam homilinya Romo Kris mengharapkan semoga semua yang akan dilantik hatinya berkobar-kobar, bersukacita, ikhlas menjalani perutusan dan pelayanan, karena seringkali mencari Prodiakon itu tidak gampang. Tapi bersyukur pada hari ini kita akan menyaksikan pelantikan Prodiakon yang jumlahnya 97 orang, ada yang sudah senior bahkan sudah sangat senior, ada yang medior mungkin baru satu periode tapi ada yang masih junior. Yang jelas hari ini kita bersyukur karena ada satu bentuk pelayanan yang melengkapi pelayanan Gereja khususnya di Paroki ini.
Minggu Adven yang ketiga juga dikenal dengan Minggu Gaudete (Minggu sukacita) makanya ada satu warna lilin berbeda yaitu : pink (warna suka cita). Suka cita karena pengharapan yang semakin mendekat, pengharapan akan kedatangan Sang Mesias, sukacita itu harus diawali dengan pertobatan, tanpa pertobatan maka sukacita tidak murni. Apa yang harus dilakukan sebagai wujud pertobatan ? Yohanes mengingatkan agar setiap orang yang mengalami pertobatan sejati harus sampai kepada semangat bela rasa di dalam hatinya, ada sebuah keinginan untuk menjadi berkat dan solider dengan orang lain.
Pertobatan sejati hanya mungkin jika seorang menyadari panggilan untuk berbelas kasih dan itu bagian dari identitas pengikut Kristus yang ingin kita hayati terus menerus sepanjang hari. Masa Adven biasanya kesempatan untuk mengingatkan soal solidaritas bagi yang membutuhkan, ada aksi Natal yang dibuat, akan ada upaya membagi bingkisan dan seterusnya tapi semangat bela rasa tentu saja tidak aksidental. Tapi kepekaan itu muncul ketika kita berhadapan dengan keprihatinan dan kesulitan.
Yohanes juga menegaskan bahwa pertobatan yang benar adalah ketika seseorang mau dan mampu menempatkan keadilan sebagai sebuah nilai yang harus ditegakkan dimana saja kita berada, kita diundang untuk menegakkan keadilan. Tapi keadilan berperan ketika setiap orang mempunyai hak maka pertobatan sejati harus menjauh dari sikap-sikap diskriminatif yang seringkali terjadi di tengah-tengah kita seringkali terbangun tembok pemisah. Maka pertobatan sejati hanya mungkin ketika keluar dari hati, ada keinginan untuk menghargai danmenerima orang lain.
Selain itu Yohanes menggarisbawahi bahwa pertobatan yang tepat adalah ketika kita berani menolak segala macam bentuk kejahatan dan kekerasan, karena kekerasan dalam bentuk apapun, dalam bentuk kata dan perbuatan selalu akan membawa luka. Maka pertobatan yang sejati ketika diwujudkan melalui keinginan untuk menjauhkan diri dari kekerasan dalam bentuk apapun juga. Maka kita sebagai para pengikut Kristus diajak untuk menemukan identitas Kristiani kita dengan berani menahan diri agar tidak dipengaruhi oleh aneka macam bentuk kekerasan lewat kata dan perbuatan. Terutama menggunakan fasilitas-fasilitas publik yang bisa menjadi media untuk menyebar kebencian dan fitnah karena itu bagian dari hambatan untuk menemukan sukacita sejati.
Tiga poin yang ditegaskan oleh Yohanas Pembaptis kiranya boleh menjadi permenungan bagi kita yang sedang merindukan kedatangan Sang Mesias yang sedang bergembira dan bersorak-sorai, menyongsong kehadirannya. Marilah semangat pertobatan ini juga dibarengi dengan sebuah pertanyaan apa yang harus saya lakukan? Mari kita mengawali jawabannya dengan menegaskan diri, menemukan kembali identitas Kristiani kita, sadar diri akan panggilan kita untuk kembali menemukan ketaatan dan kesetiaan kepada ajaran Kristus.
Ajaran Kristus sudah memberikan rambu-rambu kepada kita, bisa jadi selama ini rambu-rambu itu kita langgar, tidak kita taati maka ini saatnya melakukan pertobatan dan pembaharuan, kembali ke jalan yang tepat dan benar, kembali taat dan setia kepada ajaran Yesus. Iman yang benar akan Tuhan pasti akan menghasilkan persaudaraan sejati yang akan melahirkan semangat bela rasa, disitulah kita temukan sukacita sejati. Semoga Minggu Adven yang ketiga ini membawa kita kepada sebuah kesadaran untuk bertobat dan menemukan jalan sukacita.
Upacara pelantikan diawali dengan pembacaan SK Pengangkatan Prodiakon oleh Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang, RD. Hyginus Gono Pratowo, kemudian Romo Kris menanyakan kesedian Prodiakon untuk dilantik, setelah itu Romo Kris memberkati dan memerciki mereka dengan air suci. Dalam kesempatan ini,Romo Kris menyerahkan secara simbolis pixis (tempat hosti) kepada T. Subandi Sulistiyo, Ketua Komunitas Prodiakon. Setelah itu dilakukan penandatanganan berita acara pelantikan dan seusai pelantikan, Prodiakon Santo Yoseph diajak untuk mengikuti ramah tamah bersama di Pastoran.
Dalam sambutannya Billy Jaya selaku Ketua DPP Santo Yoseph Palembang mengharapkan agar Prodiakon bisa menjadi pasukan khusus dalam Komunitas Basis Gerejawi. Kalau 97 orang ini bergerak semua di Lingkungan, setidaknya semua Lingkungan ada fasiliator, animator dan motivator Komunitas Basis Lingkungan di Wilayah Paroki Santo Yoseph. Terima kasih Bapak, Ibu, Frater, Suster dan Bruder yang berkenan bertugas melayani menjadi Prodiakon selama 3 tahun, semoga kita bisa bekerjasama Komunitas Prodiakon dan Dewan Pastoral Paroki dalam rangka pelayanan umat di Paroki Santo Yoseph.
Kami sangat berharap kerjasama dan dukungannya untuk setiap kegiatan program dari DPP, semoga ada pembinaan-pembinaan yang berkesinambungan untuk pengembangan dalam pelayanan Prodiakon di Paroki Santo Yoseph Palembang. Khusus para pemula yunior sangat dibutuhkan dukungannya dalam rangka managerial dari Komunitas Prodikaon ini, ayo kita kembangkan Komunitas ini bukan sekedar jadi tukang atau bertugas membagikan komuni, tapi sungguh sebuah komunitas yang mengembangkan iman kita agar semakin bertumbuh dan berbuah. Tapi lakukanlah itu sebagai sebuah panggilan suci dan perutusan sebagai murid Kristus.
Sementara itu Subandi Sulistiyo sebagai Ketua Komunitas Proadiakon Santo Yoseph Palembang menyampaikan, semoga para Prodiakon periode 2024-2027 yang sudah dilantik dan dipercaya penuh untuk menjadi pelayan Tuhan, benar-benar bisa melakukan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab.