Vigili Paskah (Malam Paskah) kita diajak untuk, merenungkan penderitaan, wafat dan menantikan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dengan puasa dan doa. Liturgi Malam Paskah terbagi dalam empat bagian yakni : liturgi cahaya, liturgi sabda, liturgi baptis, liturgi ekaristi. Upacara cahaya dilakukan di depan pintu samping Gereja yang dipimpim oleh RD. Hyginus Gono Pratowo, Sabtu 19 April 2025 pukul 17.00 Wib, dengan menyalakan lilin Paskah sebagai lambang Kristus yang bangkit dari kematian dan mengusir kegelapan.
Liturgi sabda bertujuan menyampaikan kepada umat kisah penyelamatan umat Allah yang merupakan peristiwa teristimewa yaitu : pewartaan kehendak baik Allah kepada manusia. Hal ini diwujudkan dalam pembaptisan untuk mengambil bagian dalam hidup baru yang diperoleh Kristus dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Sementara yang sudah dibaptis menjawab dengan pembaharuan janji baptis.
Dalam homilinya Romo Gono menyampaikan bahwa warta kebangkitan adalah warta bukan tentang kubur yang kosong, tetapi karena Yesus bangkit, maka kubur kosong, Ia sudah bangkit dan hidup. Ia yang bangkit menampakkan diriNya kepada Maria Magdalena dan para muridnya, tidak kepada musuh-musuhnya, juga tidak kepada para pemimpin bangsa yang telah menghukum mati dirinya, juga tidak kepada semua penduduk Yerusalem. Pasca kebangkitan Tuhan telah membawa suatu semangat kehidupan dari gelap terbitlah terang, dari keputusasaan ada harapan dan kepastian.
Perayaan malam Paskah selalu dengan upacara terang, lilin Paskah, terang lirin itu menembus kegelapan malam, terang yang bercahaya memberi harapan, memberi kepastian dan kegembiraan. Ketika lilin-lilin kecil itu ambil bagian dari terang lilin Paskah, lambang hidup penuh sukacita. Ketika masing-masing kita bisa menjadi secercah terang yang bersumber dari terang Paskah, Kristus yang bangkit. Terang itu menyinari sudut setiap rumah, setiap keluarga kita yang mungkin saat ini sedang cemas dan mungkin saat ini sedang gelisah. Mungkin terang itu memberi harapan di sudut hati setiap orang yang saat ini tak ada jalan keluar dalam kesulitan hidup. Terang yang memberi harapan untuk boleh berjalan kembali menuju terang sejati yakni Kristus yang bangkit.
Maka malam Paskah yang suci ini dengan hati yang bernyala karena terang kebangkitan Tuhan kita boleh bersorak dan bersukacita bahwa apapun badai, apapun kesulitan atau wabah atau penyakit yang sedang kita terima. Dalam nama Tuhan Yesus yang bangkit semuanya akan berlalu. Hati dan hidup kita harus mampu memberi terang kedamaian dan harapan ketika kita masih dalam ketakutan dan kecemasan hidup ini. Yesus yang bangkit menampakkan diri tidak di rumah-rumah ibadat, tidak di kenisah, tidak terjadi dalam suasana meriah. Tetapi Yesus yang bangkit menampakkan dirinya dalam situasi keseharian hidup kita, di Galilea ,hidup kita dan keluarga-keluarga kita.Dalam keseharian dan kesederhanaan di sana kita melihat dan mengalami Dia yang bangkit, menunjukkan jalan kembali kepadaNya juga ketika masing-masing kita dalam keheningan merayakannya dalam rumah, dalam keluarga dan dalam komunitas kita saat ini.
Paskah tidak selesai dengan perayaan Liturgi, tetapi harus dirayakan dalam keseharian kita dan dalam keluarga-keluarga kita. Ketika kita mulai menjalani hidup kita dengan penuh perjuangan, Yesus pasti bangkit dan menampakkan dirinya melalui iman kita, Ia meneguhkan, memberikan harapan dan semangat baru kepada kita. Paskah, kebangkitan Kristus ditujukan dan dialami oleh orang-orang sederhana bagi orang-orang yang lemah, bagi orang-orang yang berbeban berat, mereka yang menderita, mereka yang dihina, mereka yang dikucilkan dan mereka yang tersingkirkan.
Kebangkitan Kristus untuk kita semua, Ia bangkit dan menampakkan diri bagi yang sedang bingung dan dalam pergulatan hidup.Ia menyusuri jalan-jalan kita, memasuki rumah-rumah kita dan menemukan yang putus asa, menyembuhkan yang sakit lahir batin. Ia mencintai yang terasa ditinggalkan, Ia mencintai orang-orang yang hilang. Kristus bangkit menampakkan diriNya ketika hati kita terbuka untuk menerima Dia. Seperti secercah lilin kecil menjadi terang benderang dari sumber cahaya sejati, maka Kristus bangkit, cahayanya akan selalu menerangi hidup Anda ketika Anda menjaga lilin kecil itu, habis gelap, terbitlah terang. Habis salib dan kematian, terbitlah kemuliaan, terbitlah Paskah.
Pada kesempatan ini Romo Gono melakukan upacara pemberkatan air baptis yang akan digunakan untuk memerciki umat setelah melakukan pembaharuan janji baptis. Setelah itu Romo Gono dan Prodiakon berkeliling dan memerciki umat dengan air suci.