“ Melalui moderasi beragama, mari kita menjaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan termasuk oleh tokoh dan umat beragama. “ demikian seruan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, Ketua Kelompok Kerja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI melalui tayangan video pada acara sosialisasi moderasi beragama bagi umat Katolik di Gedung Aula Serbaguna Paroki Santo Yoseph Palembang, Selasa 11 Juni 2024 pukul 16.00 Wib.
Dalam videonya Oman Fathurahman juga menjelaskan moderasi beragama sangat penting karena Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat religius dan sekaligus majemuk. Meskipun bukan negara berdasar agama tertentu, masyarakat kita sangat lekat dengan kehidupan beragama karena itu kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi kita. Tugas kita adalah menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama itu dengan komitmen kebangsaan untuk menumbuhkan cinta tanah air.
Keragaman di bidang apapun pasti menimbulkan perbedaan apalagi terkait dengan agama. Harus diakui bahwa perbedaan itu apalagi yang tajam dan ekstrim selalu memunculkan potensi konflik kalau tidak dikelola dengan baik. Nilai moral agama juga tidak bisa diwujudkan melalui cara yang bertentangan dengan tujuan kemaslahatan umum. Begitu pula esensi agama tidak bisa diajarkan dengan cara melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang sudah disepakati bersama sebagai panduan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Orang yang moderat adalah orang yang saleh, berpegang teguh pada nilai moral dan esensi ajaran agama serta memiliki sikap cinta tanah air, punya toleransi tinggi, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Sementara itu RD. Hyginus Gono Pratowo, Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang mengatakan tujuan kegiatan ini adalah kita ingin mengadakan silaturami sebagai umat beriman, bangsa Indonesia, rakyat Indonesia yang mempunyai hak yang sama, yakni memiliki keyakinan iman atau agama. Dengan adanya silaturami, kita saling mengenal satu dengan yang lain dan bisa saling mengerti sehingga saling bekerja sama dan melengkapi satu dengan yang lain. Harapan dengan adanya moderasi beragama ini sungguh memperkuat kerukunan kita sebagai umat yang beragama.
Salah satu keberagaman adalah agama, maka kekayaan iman inilah yang ingin kita jaga. Khususnya di Paroki Santo Yoseph Palembang tidak pernah terjadi yang namanya gesekan, entah itu perbedaan agama dan suku karena yang menguatkan adalah kita saling menghargai. Yang menguatkan adalah kita saling menghormati dan mau sungguh mengerti, inilah yang ingin kita bina, ingin kita jaga agar keutuhan, kerukunan itu terus kita alami bersama.
Sehingga segala sesuatu yang kita lakukan sungguh-sungguh menggerakkan kita untuk mencari kesatuan, bergerak bersama untuk kerukunan. Sebagai umat katolik kita harus punya toleransi, komitmen kebangsaan dan mendukung moderasi beragama, menjadi bagian untuk semakin memperkuat kebangsaan serta mempunyai pemikiran yang sama, menjadikan perbedaan itu menjadi sesuatu yang indah.
Kepala KUA Ilir Timur Satu sekaligus Ketua POKJA Kecamatan Ilir Timur Satu, H. Zulfikar Ali Fajri, S.Ag, M.Si pada pengantarnya mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan Kampung Moderasi Beragama yang telah ditetapkan satu tahun lalu, 3 Agustus 2023 dan program dari Kementerian Agama namanya : Kampung Moderasi Beragama. Di Kecamatan Ilir Timur Satu atas pertimbangan Tim POKJA yang merupakan perwakilan semua agama, maka memilih Kelurahan 20 Ilir Satu sebagai Kampung Moderasi Beragama di Kecamatan Ilir Timur Satu dengan pertimbangan lima pemeluk agama ada di Kelurahan ini. Kegiatan sosialisasi moderasi beragama ini merupakan kegiatan yang ke tiga setelah sebelumnya dilakukan untuk umat Islam dan Budha.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Drs. Arpani S. Sos, Kasi Kesos Kecamatan Ilir Timur Satu yang mengharapkan acara berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Sosialisasi moderasi beragama dihadiri kurang lebih 140 peserta dari perwakilan Pengurus Lingkungan, Wilayah, Suster, Frater, PMKRI, WKRI dan lain-lain. Selain itu juga hadir Tim Monitoring POKJA Kampung Moderasi Beragama Kota Palembang dan anggota POKJA Kecamatan Ilir Timur Satu.