Umat Paroki Santo Yoseph Palembang mengadakan Novena Kerahiman Ilahi mulai tanggal 18 sampai 26 April 2025 menyambut Pesta Kerahiman Illahi. Kegiatan diawali dengan Jalan Salib pukul 20.00 Wib, Jumat 18 April 2025 untuk mengenangkan sengsara Yesus Kristus hingga wafat disalib. Jalan Salib mulai dari Frateran Bunda Hari Kudus, halaman Gereja Santo Yoseph Palembang, Taman Maria Bunda Hati Kudus Yesus dan berakhir di depan Kapel Santa Faustina, setelah itu diadakan Novena di dalam Kapel Santa Faustina yang diikuti oleh umat dan Komunitas Kerahiman Ilahi Santo Yoseph Palembang.
Pada Jumat Agung tahun 1937, Yesus meminta Santa Faustina mendoakan suatu novena khusus menjelang Pesta Kerahiman Ilahi. Novena dimulai pada hari Jumat Agung hingga Sabtu sebelum Minggu Paskah kedua. Yesus sendiri yang mendiktekan intensi-intensi novena untuk tiap-tiap hari. Dengan novena ini, Santa Faustina diminta untuk membawa kepada Hati Yesus yang Mahakudus sekelompok jiwa-jiwa yang berbeda setiap hari dan membenamkan mereka kedalam samudera belas kasihNya, mohon pada Allah Bapa dengan mengandalkan jasa-jasa sengsara Yesus, rahmat-rahmat bagi mereka.
Tidak seperti Novena Koronka, yang dengan jelas Tuhan kehendaki agar setiap orang mendaraskannya, Novena Kerahiman Ilahi tampaknya diperuntukkan terutama bagi kepentingan pribadi Santa Faustina. Dengan mendoakan Novena Kerahiman Ilahi, kita sungguh menjadikan intensi-intensi Tuhan Yesus sebagai intensi kita sendiri, sungguh suatu perwujudan nyata yang indah dari hak dan kewajiban istimewa Gereja, sebagai mempelai Kristus menjadi pendoa di sisi Kristus yang bertahta di atas singgasana belas kasih.
Ujud-ujud Novena Kerahiman Ilahi :
Ujud hari ke 1 : doa untuk seluruh umat manusia, khususnya orang-orang berdosa. Ujud hari ke 2 : doa untuk para imam dan kaum religius. Ujud hari ke 3 : doa untuk jiwa-jiwa yang saleh dan setia. Ujud hari ke 4 : doa untuk orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus. Ujud hari ke 5 : doa untuk jiwa orang-orang yang sesat dan memisahkan diri dari Gereja. Ujud hari ke 6 : doa untuk jiwa-jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa anak-anak kecil. Ujud hari ke 7 : doa untuk jiwa-jiwa yang secara khusus menghormati dan memuliakan Kerahiman Tuhan. Ujud hari ke 8 : doa untuk jiwa-jiwa yang dipenjarakan di Purgatorium. Ujud hari ke 9 : doa untuk jiwa-jiwa yang suam-suam kuku.
Novena Kerahiman Ilahi hari ke 6, Rabu 23 April 2025 pukul 17.30 Wib dipimpin oleh Romo Elis Handoko, SCJ yang dalam renungannya mengatakan, ketika Yesus sudah wafat dan bangkit, disitulah Dia memenangkan kita, tapi sebelum sampai pada kebangkitan dan membawa kita, Dia harus mengalami jalan kerendahan ini, diam, keluh, senyap, sengsara, sampai sehabis-habisnya dan itu rela Dia lakukan demi memenangkan kita yang rapuh, lemah, dan berdosa supaya sungguh mencapai keselamatan. Maka disinilah pula dalam sabda Tuhan tadi kita diundang untuk percaya pada Kristus memberikan hidup, Kristus yang belas kasih namun rendah hati, Kristus yang mengangkat danan kita diundang menaruh percaya hidup kita hanya kepada Dia.
Paulus mengajak kita Sembari kita bekerja dan mengupayakan hal-hal duniawi Hal-hal saat ini, hal-hal sementara semua itu kita arahkan kepada Kristus, kita baktikan kepada Dia yang telah mengasihi kita sampai sehabis-habisnya. Ketika kita pun memiliki wujud, memiliki intensi untuk orang-orang yang sudah berpulang Lebih-lebih mereka yang lemah dan kanak-kanak yang hari ini menjadi ujud kit, yang mungkin tidak mampu lagi atau sulit bagi dirinya sendiri untuk diselamatkan, disinilah kita diundang untuk mengungkapkan saat ini.
Pekerjaan, dharma, ujud-ujud, karya-karya belas kasih bagi mereka ditujukan ke sana demi keselamatan mereka. Nah dari sinilah kita diundang untuk sungguh mendapatkan pula belas kasih dari Allah dengan jalan rendah hati, mengakui sungguh bahwa saya rapuh, lemah dan berdosa juga ingin berdoa untuk saudara-saudariku yang juga lemah, maka saya harus merendah dan hanya bisa menaruh percaya kepada Kristus Termasuk dalam setiap ungkapan hidup sehari-hari.
Sementara hal-hal ragawi, kita sungguh intensikan, persembahkan Kepada kasih Allah sendiri dengan cinta kita, saya yakin ketika kita mengungkapkan penuh dengan kerendahan hati kepada Allah, maka Allah mendengarkan, Allah peduli, Allah mengerti, Allah menyelenggarakan, Allah memelihara dan itulah penyelenggaraan Ilahinya. Maka mari dalam novena ini kita persembahkan wujud kita untuk jiwa-jiwa yang lemah lembut dan rendah hati serta jiwa anak-anak kecil, sungguh-sungguh kepada belas kasih Allah sendiri dengan jalan yang rendah hati.
Sementara itu dalam homilinya Romo Elis menyampaikan, gagal atau kita tidak mengerti atau terasa gelap, atau merasa ditinggalkan dan lain sebagainya, itu bukan alasan untuk menyerah dan bukan alasan untuk lari. Tapi tetap diajak untuk terus berjalan, yang penting jalan dulu. Tuhan punya cara dan waktu dalam mengajari kita, Tuhan juga sabar dan Tuhan tidak pernah tergesa-gesa. Dia ada hanya diri kita saja yang tidak ada untuk Dia, Dia ada di perjalanan kita dan searah dengan kita. Maka undangan bagi kita adalah setiap berjalan, kendati gelap, kendati tidak mengerti, jalan saja, terus dan disinilah kita diundang untuk menaruh percaya sungguh, dengan cara dan waktu Allah dalam menemani kita, dalam membuka misterinya, dalam membuka makna-maknanya dan dalam membuka ajaran-ajarannya.
Kita diundang untuk rendah hati, untuk terbuka, untuk sederhana di perjalanan. Sambil menaruh yakin sungguh, Allah punya cara dan waktu, dan saya harus punya komitmen jalan terus. Dan jalan terus itu kita jalani dalam terang iman, dengan rendah hati, sederhana dan terbuka. Di perjamuan sana nanti, pastilah Tuhan bukakan semua, Tuhan selenggarakan semua, dan itulah iman kita. Hanya itu. Maka dalam Ekaristi dan Novena Kerahiman Ilahi ini, kita sadari kembali kerapuhan, kelemahan dan kedosaan kita. Kembali juga sungguh-sungguh menaruh percaya kepada Dia, Dia akan menemani, menyertai setiap perjalanan kita, sampai pada kesudahannya dan segala sesuatu, akan Dia bukakan untuk kita.
Dalam Novena Kerahiman Ilahi selain menyampaikan ujud-ujud doa umat juga diajak untuk mendaraskan Doa Koronka dan Litani Kerahiman Ilahi serta ujud khusus untuk Bapa Suci Paus Frasiskus yang sudah wafat. Sebelum menyambut komuni kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi, Minggu 27 April 2025, umat akan menerima Sakramen Tobat, Sabtu 26 April 2025 pukul 15.00 Wib untuk mendapatkan pengampunan penuh (Indulgensi) dan melakukan perbuatan belas kasih : dengan perkataan, perbuatan dan doa.