Hari Raya Paskah bagi umat Kristiani merupakan peristiwa untuk mengenangkan kebangkitan Tuhan. Kondisi masyarakat yang sedang berada di tengah musibah pandemi virus corona ini, menurut Uskup Agung Palembang Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ seperti menggambarkan situasi Paskah Perjanjian Lama, yaitu : saat Tuhan melawati umatNya. Dalam Paskah Perjanjian Lama, umat Tuhan, yaitu bangsa Israel, diminta untuk merayakan paskah dengan berkumpul di rumah. Sementara, Tuhan membebaskan umatNya tersebut, dengan lawatanNya. Sehingga, mereka bisa terbebas dari perbudakan yang terjadi di tanah Mesir. Dalam kondisi sekarang, para keluarga pun diajak untuk berkumpul di rumah.
Setiap tahun, Paskah selalu dirayakan dengan mengambil tema tentang Kebangkitan Kristus. Tahun ini, Paskah juga merefleksikan tentang Kebangkitan Umat Kristiani di Tengah Masyarakat dan Bangsa yang Sedang Menderita dan Paskah merupakan puncak dari perayaan iman umat Kristiani.Uskup mengungkapkan menjelang Paskah umat Katolik diajak untuk merenungkan sengsara Kristus melalui masa puasa. Situasi pandemi virus corona seakan memotong rangkaian masa puasa tersebut. Sehingga pertemuan-pertemuan tidak bisa dilaksanakan, melihat, kondisi tadi mengakibatkan sejumlah kesulitan dalam persiapan Paskah tahun ini. Menyikapi situasi tersebut, stakeholder Katolik di Prov. Sumsel telah berkomunikasi dan menghasilkan inovasi dengan melakukan misa live streaming. Komunikasi yang dilakukan juga dengan mengikuti imbauan pemerintah soal pembatasan jarak untuk tidak berkumpul dan berada dalam kerumunan.
Menurut Uskup, umat Katolik memulai rangkaian pekan suci Paskah dengan Hari Raya Minggu Palma. Perayaan misa dilaksanakan secara live streaming. Bila tidak sempat mengikuti misa live streaming yang disiarkan oleh Keuskupan Agung Palembang, umat Katolik bisa mengikuti misa live streaming dari Keuskupan Agung Jakarta yang juga disiarkan melalui layar televisi nasional. Minggu Palma, merupakan peringatan saat Yesus memasuki kota Yerusalem. Pada waktu itu, kedatangan Yesus ke kota Yerusalem, disambut umat dengan cara melambai-lambaikan palma. Menurut Uskup, sebetulnya, palma merupakan tanda bahwa Yesus mulai masuk dalam kesengsaraan-Nya.
Setelah Hari Raya Minggu Palma, umat Katolik diajak untuk memasuki perayaan Tri Hari Suci, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah. Kamis Putih, menurut Uskup, menghadirkan peristiwa saat Yesus mengadakan perjamuan ekaristi yang pertama, mencuci kaki para murid, dan mempersiapkan diriNya sebelum ditangkap oleh para serdadu. Jumat Agung, merupakan peringatan untuk mengenangkan wafat Yesus Kristus. Umat Katolik diajak untuk merayakannya pada pkl. 15.00 wib. Malam Paskah, umat diajak untuk merayakan Kebangkitan Tuhan.
Perayaan Tri Hari Suci, skup, juga disiarkan secara live streaming, oleh pihak Keuskupan Agung Palembang. Sedangkan, untuk nasional, umat bisa menyimaknya melalui live streaming Keuskupan Agung Jakarta, maupun yang disiarkan oleh media nasional seperti TVRI dan RRI. Menurut Uskup, umat harus memetik hikmah dari situasi yang terjadi. Saat diminta untuk harus berada di rumah, Tuhan yang akan melawati umatNya. ApalagiKristus memang sudah sungguh bangkit. Ia pasti akan datang di tengah keluarga orang beriman. Uskup mengajak umat Kristiani untuk memohon agar Kristus juga melawati masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang dalam kesulitan.
Menurut Uskup, suasana Paskah tahun ini, pasti sangat berbeda dalam perayaannya. Umat pasti akan sangat rindu, untuk merayakan ekaristi dalam kebersamaan untuk menyambut Hari Raya Paskah. Sementara, Paskah merupakan puncak iman dari umat Kristiani. Uskup berharap, semoga kerinduan itu justru memperdalam penghayatan umat akan Kristus yang hadir di tengah dunia ini. Uskup meyakini, Yesus sudah menyiapkan hidup baru bagi umat Kristiani dalam kebangkitanNya.
Uskup mengatakan, Tuhan akan hadir dalam kerinduan umatNya yang mendalam. Tuhan itu istimewa. Kalau kita merindukanNya, Dia datang. Kalau kita berdoa kepadaNya, Dia datang di tengah kita. Kalau kita mengenangkanNya, Dia pasti hadir di tengah kita. Karena, Dia menyertai kita. Semoga,kerinduan umat akan mempersatukan keluarga di tengah keluarga, untuk menyambut Kristus. Uskup mengajak umat untuk mendoakan, agar seluruh umat tetap bergembira, begitu juga dengan masyarakat luas, serta pemerintah yang berjuang keras untuk kesejahteraan rakyat. Marilah kita juga bersama-sama untuk menghadapi corona ini dan bersama-sama untuk menjaga satu sama lain supaya kita cepat dibebaskan dari marabahaya.
Uskup menyampaikan ucapan Selamat Paskah. semoga umat tetap bersukacita dan semoga Kristus yang bangkit mengunjungi kita di rumah kita masing-masing.