Wilayah 4 ” Yakin Dengan Belas Kasih Allah “

May 11, 2016
Wilayah 4 ” Yakin Dengan Belas Kasih Allah “

Yakin Akan Belas Kasih Allah

DSC_0074-

Gereja Santo Yoseph Palembang sepanjang tahun 2016 merayakan tahun Emas, 50 tahun dan puncak perayaan akan terjadi pada 15 Januari 2017. Banyak kegiatan yang diselenggarakan baik di tingkat lingkungan dan wilayah yang ada dalam paroki ini, maupun pada level bidang atau seksi dalam Dewan Pastoral Paroki (DPP) Santo Yoseph Palembang.

Salah satu program kegiatan dari Seksi Keluarga adalah rekoleksi umat antar wilayah dan khusus Wilayah 4 yang terdiri dari Lingkungan Santo Petrus, Lingkungan Santo Yohanes Paulus II, Lingkungan Santo Yoseph 1 serta Lingkungan Santo Yoseph 2.

Wilayah 4 mendapat kesempatan melaksanakan rekoleksi pada hari Minggu 21 Februari 2016 di aula SMP Xaverius 1 Kamboja Palembang mulai pukul 08.00 Wib. Rekoleksi sehari yang dikemas dalam tema utama “ Bersyukur dan berjuang menjadi semakin beriman dan sehati sejiwa dalam semangat belas kasih”. Untuk mendalami tema ini panitia mengundang Pastor Paulus Guntoro, SCJ (Direktur Rumah Retret KM 7 Palembang) dan Sr Margaretha, FCh.

                   DSC_0060-            DSC_0018-

Tampilkan wajah Allah

Pastor Paroki St Yoseph Palembang, Rm. Laurentius Rakidi, Pr dalam sambutannya mengatakan “ Gereja membantu umat untuk menghayati hidup dan memperoleh keselamatan dalam Kristus. Untuk menghayati iman sebagai orang yang telah dibaptis butuh perjuangan dan kerja sama dalam Yesus Kristus menuju kekudusan dan kesempurnaan”.  Kepada sekitar 66 peserta rekoleksi dari Wilayah 4, Pastor Rakidi berharap agar mengikuti rekoleksi dengan gembira dan tidak perlu takut. Imam Diosesan Keuskupan Agung Palembang ini berharap agar umat  Katolik selalu menampilkan wajah Allah yang berbelas kasih baik di keluarga, di tempat kerja atau di tengah masyarakat.

“ Keluarga sebagai gereja mini,ecclecia domistica, gereja keluarga, gereja kecil hendak menunjukan unsur penting dalam keluarga. Sebagai Gereja, keluarga hendaknya meneladani keluarga kudus terutama dalam cinta kasih, hidup rukun dan damai dalam persatuan dan kehadiran Yesus. Belajarlah dari Yesus yang tetap teguh dan setia dalam tugas pelayanan sampai akhir. Total berbakti kepada Allah. Cinta, setia dan saling hormat hendaknya selalu dibangun dalam keluarga, keteladan dalam keluarga antara lain melalui persekutuan cinta. Simbolik cincin pernikahan mau mengungkapkan cinta kasih yang tak terbatas dan seutuhnya. Saling membutuhkan dan melengkapi serta hidup baru dalam kasih tanpa batas “, tegas Sr. Margaretha, FCh.

           DSC_0056-            DSC_0074-

Buka hati bagi Tuhan

Pastor Paulus Guntoro memberikan kesempatan kepada pasangan keluarga Andreas Dodi dan  Cresentia Maria serta pasangan keluarga Yohanes Leonardi Alwie dan Maria Theresia untuk mensharingkan pengalaman iman dalam bahtera keluarga.

Keluarga Dodi yang telah 14 tahun hidup berumah tangga dalam sharingya menekankan untuk lebih memperhatikan anak-istri, tingkatkan doa dalam keluarga dan Gereja, serta aktif dalam pelayanan kepada sesama. Keluarga Dodi yakin dan tidak ragu akan belas kasih Allah.

Sedangkan keluarga Alwie yang telah membangun keluarga selama 27 tahun yang selalu mengalami gelombang, pasang surut, kerikil dalam hidup berumah tangga. Ia selalu berefleksi “ Untuk apa selalu bertengkar? ” bersama istri tercinta Maria Theresia, ia selalu terus belajar dan bergumul untuk melihat karya Tuhan dalam hidup berkeluarga. Kesimpulannya :  mereka berkeyakinan bahwa Tuhan turut campur tangan dalam perjuangan dan jatuh bangun hidup berkeluarga, hidup berkeluarga tidak selalu mulus, tidak mudah, selalu perang mulut. Untuk itu sangat dikuatkan mencari Tuhan dalam doa dan pelayanan, semakin membuka hati kepada Tuhan, andalkan Tuhan, pengalaman pahit dan sakit, yakinlah Allah selalu bekerja di dalamnya.***

Penulis : Ignas Iwan Waning, Ketua Wilayah 4

 

 

 

 

Leave a Reply


7 + 6 =